11. Kejutan

6K 272 9
                                    

*TYPO BERTEBARAN


Sungguh Zahra merasa kesal melihat Affan yang selalu mengutamakan Dilla atas segalanya. Dan Affan seperti tak menganggap Zahra ada.

Ia juga ingin mendapatkan perhatian Affan. Dan bagaimanapun ia harus mendapatkan nya. Dengan cara apapun, Karena Affan juga miliknya, pikirnya.

Karena baginya apapun yang ia inginkan. Harus menjadi miliknya seutuhnya. Termasuk Affan.

~•~


Sementara disisi lain, Dilla ingin memberikan kejutan pada Affan.

Sesuatu yang sangat istimewa.

Yang ia yakini Affan pasti senang mendapatkannya.

Dilla menyiapkan makan malam istimewa. Bahkan Affan pun sempat heran dangan makanan yang dihidangkan Dilla sungguh sangat menggugah seleranya.

Mereka menyantap makanan tanpa banyak bicara, sampai selesai makan. Dilla memberikan sebuah kotak kecil pada Affan.

"Ini apa sayang?" Tanya Affan pada Dilla

"Liat aja mas"

Affan menatap Dilla heran, dan membuka kotak itu.

Sebuah foto usg dan testpack.

"Sayang kamu hamil?" tanya Affan tak percaya

"Iya mas" jawab Dilla dengan senyum

"Alhamdulillah ya allah" jawab Affan kemudian memeluk Dilla.

Sungguh ia sangat bahagia, begitupun Dilla.

~•~

Setelah tau tentang kehamilan Dilla, Affan semakin bingung bagaimana kalau Dilla juga tau gentang Zahra yang mengandung anaknya. Ia tidak mau ditinggalkan Dilla dan anak nya.

Affan berusaha sebisa mungkin tak menampakan kecurigaan Dilla, bahkan ia mencoba bersikap sebagaimana biasanya. Ia tak mau sikapnya mengundang kecurigaan Dilla dan keluarganya.

Bagaimanapun dia harus mengembunyikan semuanya, sampai kelahiran anak Zahra, dan mungkin setelah itu ia berniat akan menceraikan Zahra. Ia harus membicarakan semuanya dengan Zahra.

Ia tak bisa terus-terusan membohongi Dilla, bahkan sampai sekarang ia tak yakin dengan apa yang dilakukannya atas Zahra.

Entah la terlalu rumit ini semua baginya.

Intinya ia akan tetap mempertahankan Dilla bagaimanapun caranya.

~•~

Hari minggu biasa dihabiskan Affan dan Dilla bersama-sama. Dan hari ini mereka berniat kerumah orang tua Affan. Dilla bilang ia pengen kue coklat buatan ibu nya Affan.

Bahkan pagi-pagi sekali Affan sudah menelfon ibunya dan mengatakan mereka akan kesana juga keinginan Dilla.

Yang langsung disambut iya oleh ibu nya Affan.

~•~

Suasana dirumah Affan sangat sepi. Adiknya, Tiara melanjutkan pendidikannya diluar negeri. Sehingga hanya tinggal ibu dan ayah Affan saja dirumah besar ini.

De FactoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang