13. Penjelasan

7K 307 7
                                    

*Typo Bertebaran




Sana
"Besok, jam 12.00 dicafe seberang butik"

Affan hanya menghela nafas memebaca pesan itu lalu memasukan kembali ponselnya kesakunya.

Sementara Sana merasa ada hal lain yang disembunyikan lagi. Dan dia harus mencari tau itu semua. Harus.

~•~

Tepat seperti yang sudah dijanjikan, Affan sudah menunggu Sana.
"Maaf lama"  ucap Sana yang datang dan memecah lamunan Affan

"Kamu mau pesan apa?"

"Gak perlu kak, aku buru-buru"

Affan mengembuskan nafasnya, dia tau Sana pasti kesal dengan tingkahnya.

"Ada yang mau kamu jelaskan? Kalau gak aku pergi sekarang"

"San, maaf"

"Untuk apa minta maaf sama ku kak?"

"Ini tuh gak kaya yang kamu pikirkan San" Sana hanya diam mendengar ucapan Affan

"Aku juga gak nyangka ini bisa terjadi"

"Gak nyangka bagaimana kak? Kamu menghamili orang dan bilang tak menyangka?" Jawab Sana

"San, dengerin aku. Aku juga masih bingung sama keadaan. Waktu itu aku dirumah sakit seperti biasa.Sejak pagi aku merasa pusing. Aku tidak sempat makan siang. Sampai saat jam pulang dari rumah sakit, Zahra minta tolong antarkan pulang karena sudah malam. Aku mengantarkannya, sempat singgah sebentar, kepalaku juga terasa sangat pusing, lalu aku tak ingat apapun setelahnya. Dan tiba-tiba aku bangun dalam keadaan yang tak seharusnya bersama Zahra" Jelas Affan

"Gimana kalau Zahra ngejebak kamu kak?"

"Itu yang sampai sekarang masih aku cari tau, tapi Zahra hamil San" ucap Affan

"Udah berapa lama kamu nikah sama dia kak?"

"3 bulan, usia kandungannya hampir 4 bulan sekarang"

"Kak Dilla?" tanya Sana

"Aku tak tau San, Please kamu jangan kasih tau soal ini ke dia. Aku mohon sama kamu San"

Sana hanya diam memandang Affan.
Dari cerita Affan, Sana dapat menyimpulkan bahwa perempuan yang bernama Zahra adalah seorang dokter yang juga bekerja dirumah sakit yang sama dengan Affan.

Penjelasan Affan tak memuaskan rasa ingin tau Sana. Dia masih merasa tak yakin dengan kejadian ini.

"Kenapa tak melakukan tes DNA sebelum menikahinya kak? " Tanya Sana

"San, aku bisa aja ngelakuin tes DNA, tapi itu beresiko pada ibu dan bayinya. Bahkan bisa saja Zahra keguguran"

"Lalu sekarang kamu punya rencana apa?"

"Pertama sekali jangan sampai Dilla tau soal ini, dan setelah lahir anak Zahra, aku akan melakukan tes DNA, dan menceraikannya setelah itu"

"Gila ya kamu kak! Bagaimana jika itu memang anakmu? Kakak tetap menceraikkannya? Lalu kakak tak memikirkan bagaimana dengan kak Dilla dan anak kalian nantinya?"

"Udahla kak, aku harap kakak bisa nyelesaikan ini dengan baik. Aku pamit deluan" Lanjut Sana dan meninggalkan Affan dengan pikiran yang kacau.

Setelah keluarga dari cafe, Sana kembali kebutiknya.

"Hallo"

"Aku punya pekerjaan untuk kalian, segera cari informasi mengenai dokter Zahra yang bekerja dirumah sakit Dharma Husada. Kirimkan keaku segera!"

De FactoWhere stories live. Discover now