"Kami langsung mengambil kesimpulan bahwa mereka bertransaksi setiap malam maka sejak itu kami mengepung tempat itu. Setiap malamnya, akan ada satu perempuan cantik yang datang kesana sendirian lalu kembali keluar saat pukul dini hari"

"Kau mengeceknya?" Tanya Smith

Kepala polisi mengangguk "Negatif"

"Tuan Cosbi, kau ingin kami melepasnya?"

Coolio mengangkat kepalanya saat sejak tadi hanya menunduk diam mendengarkan. Tatapan nya dalam dan lurus. Dan kau akan menemukan kekosongan jika bertatap langsung dengan nya

"Biar aku melihatnya"

Penjaga polisi yang tadi kembali mengantar mereka ke tempat introgasi dimana semua anak yang ditangkap berada. Jalan menuju sana melewati sel-sel yang dipenuhi semua narapidana. Mereka berteriak memohon pada Coolio untuk dikeluarkan, bagi semua narapidana kejahatan keluarga Cosbi adalah perantara Tuhan paling nyata. Mereka bisa memberikan mu surga dengan cuma-cuma asal kau setia. Jika mereka tahu kau membohonginya, maka kau harus bersiap untuk masuk ke neraka. Seperti saat Coolio berjalan dihadapan mereka, dimata mereka Coolio bagaikan malaikat yang akan menolong mereka

Tapi bukan itu tujuan nya. Coolio tidak bisa menolong mereka saat dia sendiri dalam keadaan hancur dan butuh pertolongan

Saat mereka sampai seorang polisi penuh keringat keluar dari sana dengan sebuah cambukan ditangan nya

"Dia terus berkata bahwa dia anak Coolio Cosbi"

Coolio memandang bahu polisi itu dari belakang. Membayangkan laki-laki dihadapan nya mencambuk anaknya. Polisi itu berbalik saat keempat teman nya berdiri memberi hormat pada Coolio. Tatapan mereka bertemu, dia ketakutan

"Kau mencambuk anak ku?"

"Kau orang baru?" Tanya Jayden ikut-ikut

"Dia baru dipindahkan dan berada disini sekitar lima bulan Tuan" jawab yang lain nya karena polisi pemegang cambuknya hanya diam ketakutan

"Simpan untuk nanti" ucap Coolio

Coolio siap melihat apapun yang berada didalam sana. Apapun itu, benar atau tidak itu anaknya dia akan siap. Tanganya mengepal, nafasnya membara, dadanya naik turun dengan cepat. Begitu pintu dibuka langkah awalnya dimulai

"Bantu aku Olivia" bisiknya

Hal pertama yang dia lihat adalah satu-satunya orang yang diberi kursi duduk ditengah ruangan. Sisanya duduk melingkarinya. Keadaan mereka sama, kotor dan berdarah. Coolio tidak akan lemah menatap matanya karena itu bukan mata sedalam lautan, dia duduk disana. Hidungnya berdarah, tanganya diikat, rambut ikalnya basah bercampur keringat dan darah. Bajunya basah. Celana diatas lutut yang dia pakai juga basah

Begitu Coolio melangkah mendekat, semua yang melingkarinya tiba-tiba mundur menempel pada tembok. Biasanya ini adalah pemandangan yang paling disukainya, melihat ketakutan pada orang yang mengkhianatinya. Dia akan tertawa melihat ini, tapi untuk saat ini tersenyum pun dia tidak bisa

"Kalian memberinya bangku" suara Coolio menggema didalam ruangan itu yang semakin membuat semua orang ketakutan

"Aku yang menyuruhnya"

Gregory dan Carissa masuk tiba-tiba diikuti Roy dibelakangnya. Mata ibunya sembab, raut wajah Gregory lelah. Aaron membuat kesalah besar kali ini

Coolio menarik wajah Aaron yang penuh luka, menekan rahangnya kencang. Menatap Aaron yang sedang menutup matanya, melihat keadaan nya sekarang sama sekali tidak membuat Coolio kasihan

"Kau akan memukulinya hingga puas tapi kita akan membawanya pulang" ucap Carissa lantang

Selalu tentang Carissa dan traumanya

"Kau memberiku selembaran palsu" Coolio berjongkok menyamai posisi Aaron. Tindakan yang selalu dia lakukan setiap mengintrogasi musuh-musuhnya

"Kau membohongiku" bisiknya didepan wajah Aaron "Apa semua ini kurang? Apa semua kemewahan ini kurang untukmu?"

Pembicaraan berbisik ini tidak bisa didengar siapapun selain ayah dan anak yang kini saling berhadapan

Coolio melepas ikatan tangan Aaron dengan kasar

"Bangun" kalimat pelan Coolio adalah pertanda bahaya bagi yang memahaminya

Begitu Aaron bangun Coolio menendang kursinya hingga menabrak dinding. Setelah itu Aaron jatuh ke lantai. Coolio memukulnya hingga hanya suara pukulan Coolio yang terdengar. Gregory tidak akan menolong cucunya dia hanya diam menonton. Jayden dan Smith menahan Carissa yang kembali menangis, dia akan berlari melindungi cucunya jika Jayden dan Smith lengah sedikit. Mereka membiarkan Coolio melakukan semua yang dia mau

Aaron melindungi perutnya dengan tangan karena kaki Coolio tidak berhenti menendangnya. Kedua tangan nya lecet karena bertabrakan dengan ujung sepatu Coolio. Kaki yang tadi berfokus pada perut kini pindah ke leher. Coolio menginjak leher Aaron. Sebelum Coolio datang semua anggota polisi sudah masuk secara bergantian untuk mengintrogasi mereka sambil memukulinya, maka kini tenaga Aaron sudah habis, wajahnya babak belur, penuh darah, dia tidak menahan lehernya lagi. Dia membiarkan Coolio menekan kakinya disana

"Mo-mmm-mmyyhh, jee-mmput aku"

Coolio langsung mengangkat kakinya. Memandang wajah anaknya yang menyedihkan. Aaron menangis dengan posisi terlentang, dia menahan isakan nya. Coolio yakin air mata yang melewati luka-lukanya itu sangat perih

Coolio mengambil nafas banyak-banyak di ruangan itu. Kemudian berbalik memandang kedua orang tuanya. Gregory seperti biasa akan diam menonton, sedang Carissa sudah jatuh terduduk dengan Jayden dan Smith yang menahan nya. Dia tidak bisa berlama-lama ditempat ini, Aaron akan mati jika Coolio terus disini

"Urus semuanya sesuai prosedur penangkapan" Coolio melewati semua orang. Dia pergi

Carissa memandangnya tidak percaya. Coolio menyetujuinya. Cucunya akan dipenjara. Tangisnya semakin kencang, dia mengejar Coolio yang sudah keluar lebih dulu. Langkah kaki besar Coolio tidak bisa digapai Carissa yang usinya tidak lagi muda. Saat Carissa hampir jatuh dilantai kotor, dua orang anak buah Gregory menangkapnya. Dia menangis sambil berteriak, berharap Coolio berbalik dan mendengarnya. Seluruh narapidana melihatnya. Bahkan semua pekerja dikantor polisi menatap Carissa iba. Dia menangisi cucu bodohnya. Begitulah yang mungkin ada dipikiran mereka saat ini

Coolio masuk kedalam mobil, menyalakan nya langsung menjalankan kendaraan itu keluar dari kepolisian dengan berkendara diatas rata-rata

Ponselnya berdering, nomer tidak dikenal. Tapi Coolio tahu siapa yang menelfon nya

"Aku sudah bilang aku akan membalasmu"

"Persiapkan dirimu. 15 detik lagi anak buahku sampai. Kau akan bertemu anakmu. Dan aku akan memenggal kepala kalian berdua sekaligus"

Coolio cosbi mencetak sejarah baru. Sejarah yang akan terus diingat seluruh bangsa mafia didunia. Keluarga mafia besar Italia, ditakuti seluruh dunia. Menjebloskan anaknya sendiri ke penjara. Semuanya tidak berjalan seperti yang dia dambakan. Olivia bukan meninggalkan seorang orang anak tapi meninggalkan dua buah karma untuknya

.
.

Kalo kalian benci Aaron, kalian bakal nyesel karena dia bakalan jadi karakter favorit kalian diujung cerita nanti heheww

Jangan lupa tinggalkan jejak teman-teman!!!

Stayed with fatherМесто, где живут истории. Откройте их для себя