PART 59 - Gather up + TRAILER

3.5K 190 9
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Jadi aku pernah buat trailer untuk THA, siapa tahu kalian mau nonton boleh tuh biar ceritanya makin dapet.

Btw, aku emang belum begitu jago ngedit-ngedit video. Hehehe. Jadi maaf kalau masih kayak gimana gitu videonya.

Kebetulan ceritanya itu pilot juga. But, konflik beda kok. Aku baru nonton episode 1-3 seingatku yang sampai habis. Tapi serius deh, cerita ini beneran murni aku buat sendiri tanpa copas dari cerita lain.
Jadi, kalau ada yang sama itu ketidaksengajaan. Hehe makasi😊

*****

Mataku berbinar senang dengan senyum khas di wajahku. Aku tidak dapat mendefinisikan bagaimana bahagianya hari ini melihat keluargaku berkumpul ditambah Mas Rafka yang baru saja sampai. Tidak semua berkumpul sebenarnya, hanya aku, Bunda, Vira, Kak Nayra, dan Mas Rafka. Kedatangan Mas Rafka juga sudah diketahui oleh Mas Aufa dan Mas Arfan.

Bunda menyambut Mas Rafka dengan wajah dingin, masih ada kekecewaan yang berusaha Bunda tutupin. Sementara Kak Nayra berusaha memaksakan senyum untuk menutupi segala keresahan hatinya. Aku yakin, perlahan Kak Nayra bisa menerimanya meskipun berat.

"Saya minta maaf." Kalimat itu yang keluar pertama kali setelah duduk sopan di ruang tamu.

"Minta maaf terus, bosan, dan nggak merubah semuanya," ucap Kak Nayra. "Jadi ya sudah."

Aku menggeleng gemas dengan sifat Kak Nayra yang masih bersikap ketus kepada Mas Rafka. Aku harap jika keduanya menikah dapat kembali akur kemudian membentuk keluarga sakinah yang diidamkan bagi suami istri agar cinta itu sampai menuju jannah.

"Kamu masih marah, sayang?" tanya Mas Rafka. Matanya menatap teduh yang membuatku terkekeh geli melihatnya.

"Dih!"

Jangan heran jika sifat Kak Nayra seperti itu. Beberapa jam yang lalu dia mencari Mas Rafka sampai menelepon tiga polisi untuk mencarinya. Kebetulan polisi itu keluarga sendiri. Untungnya ketiga polisi itu berhasil menemukan Mas Rafka di bandara. Terpaksa tiket Mas Rafka yang sudah dibeli dia berikan gratis kepada seseorang. Dan pilihan Mas Rafka pada kakek-kakek yang kebetulan ingin pulang ke kampung halaman tetapi uang belum mencukupi. Sungguh, suatu kebetulan yang baik.

Mungkin benar-benar sangat merepotkan. Apa lagi Mas Rafka benar-benar ketakutan ditangkap polisi di bandara. Bayangkan saja betapa mengerikan itu.

Tapi itu tidak masalah selagi bisa membuat Kak Nayra kembali ceria dan bahagia seperti dulu.

"Kedatangan saya ke sini. Saya ingin melamar Kak Nayra. Saya ingin Kak Nayra menjadi pendamping hidup saya sampai tua nanti dan sampai surga. Aamiin. Saya benar-benar menyesali semuanya."

Kak Nayra menunduk.

"Saya menikahi Kak Nayra ikhlas, tulus dari hati tanpa ada paksaan dari siapa pun. Bukan juga karena saya merasa bersalah atau kasihan--em maksud saya, saya ada perasaan bersalah tapi itu bukan menjadi alasan saya menikahi Nayra." Mas Rafka menarik napasnya. "Jadi saya sangat berharap jika Kak Nayra menerima saya untuk menjadi partner hidupnya.

"Selama enam bulan ini saya tak henti-hentinya berdoa sama Allah semoga Nayra menerima saya menjadi suaminya. Saya juga berharap keluarga ini memaafkan kesalahan saya. Saya tidak bisa menghilangkan perasaan bersalah ini sampai kapan pun. Saya benar-benar minra maaf," tangisnya. "Andai waktu bisa diulang--"

Teruntuk Hamba Allah [END] Where stories live. Discover now