PART 49 - Wedding Plans

3.9K 216 20
                                    

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Alsya membekap mulutnya tidak percaya melihat kedatangan Zidan. Ia mencium tangan ayahnya, menumpahkan rindu.

"Ayah, Alsya minta maaf belum bisa nemenin Ayah di rumah sakit," ucap Alsya dengan penuh penyesalan.

Zidan mengusap pucuk kepala Alsya. "Iya nggak papa, lagian ada Bunda sama Mas Irman."

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh."

Alsya lagi-lagi dibuat menganga dengan kedatangan Irman secara mendadak. "Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh. Mas Irman,, lama nggak ketemu," ucap Alsya seraya mencium tangan pamannya itu.

"Ayo masuk," ucap Zidan.

"Kebetulan Alsya masak makanan sama Vira. Karena kata Bunda hari ini Ayah sudah diperbolehkan pulang. Alsya jadi masak banyak. Untung ada Mas Irman nanti bantuin habisin," ucap Alsya dengan malu-malu.

Irman hanya geleng-geleng kepala. "Alsya kira Mas suka habisin semua makanan."

"Enggak, sih."

"Ya sudah ngapain di depan pintu, mending masuk."

Alsya, Manda, Zidan, dan Irman memasuki rumah kemudian menuju di dapur. Sedangkan di dapur ada Vira yang sibuk membersihkan peralatan yang masih kotor.

"Vira, ada Mas Irman tuh," tegur Alsya.

Vira yang semula sibuk dengan aktivitasnya kini beralih menatap Irman yang berdiri dengan senyuman. "Mas Irman." Vira mencium tangan Irman. "Lama banget nggak ketemu."

"Alhamdulillah sekarang ketemu."

"Oh iya, gimana kabar Adiba?" tanya Vira kepada anak Irman yang masih berumur satu tahun.

"Alhamdulillah sehat di Malang sama Umi."

"Yah, sayang Umi nggak ikut padahal kangen sama Hanif, Amirah, dan Adiba."

Irman duduk di kursi makan setelah dipersilahkan oleh Zidan. "Nanti ya insyaAllah kalau lebaran. Vira sekali-kali main ke Malang biar bisa ngerasain udara di Jawa."

"Kalau ada waktu senggang main sama suami ke Malang sekalian liburan. Suami lagi sibuk juga kayak sekarang ini lagi di luar kota. Makanya Vira sementara ini nginep di tempat Alsya."

"Vira sudah izin belum?"

"Sudah, suami nggak tega suruh Vira tinggal sendirian di rumah malah."

"Oh bagus kalau gitu," jawab Irman.

"Umi gimana di Malang, bertiga sama Amirah dan Adiba?" kini Alsya yang bertanya.

"Alhamdulillah. Ada Mamah mertua juga. Rasanya nggak tenang juga ninggalin istri di rumah apalagi perempuan semua kan?"

Zidan terkekeh. "Tambah romantis sekarang ya Irman." Irman lantas hanya tersenyum.

"Oh iya Nayra kemana?" tanya Manda.

Alsya melirik Vira sebentar sembari menghela nafas. "Ada di kamar, Bun," jawab Alsya dengan nada bicara yang lemah.

"Ya sudah, Bunda panggil kakak kamu dulu, ya?"

Lagi-lagi hanya anggukan lemah yang Alsya berikan.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Beberapa menit setelah makan suara salam membuat mereka yang baru saja menyelesaikan makannya lantas menuju ruang keluarga setelah mendengar siapa tamu yang datang.

Teruntuk Hamba Allah [END] Where stories live. Discover now