Young Doctor | Chapter 49 - Four Countries

8.1K 459 251
                                    

"Tolong jangan kasih tau siapa-siapa gue hidup, termasuk Gabe. Kalian semua harus pulang ke Indonesia secepatnya. Ini peringatan," jelas Keisha dengan mata berwaspada.

"Lo gimana? Apa yang harus kita lakuin sekarang?" tanya Dara binggung, ia tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri.

"Bimbing AD-2 dan jadi lebih lebih kuat," jawab Keisha dengan mata penuh kilat dendam dan amarah.

"DARA!"

Sontak saja Dara langsung terkejut saat Gilang memanggilnya dengan keras. Dirinya pun sadar kini mereka sedang rapat seadannya.

"Ah maaf," respon Dara.

"Gue tau lo terpuruk, tapi sekarang ini bukan waktunya, kita harus susun rencana," omel Shella cerewet.

Dara mengaruk tengkuknya, merasa tak enak.

Malvin memaklumi. "Dari tadi kita masing-masing udah kasih solusi, sekarang terakhir giliran lo," ucap Malvin.

Dara menarik napas dan menjawab, "gimana kalau kita semua berpencar ke negara yang berbeda, pindah markas dan ubah semua sistem kita."

Semuanya menatap tak percaya. Mereka pikir Dara sudah tak memiliki rasa kecewa, apa Dara tidak ingin balas dendam.

"Dar, karena mereka. Darren dan Keisha meninggal." Gabriel mengingatkan.

"Bukan, maksud gue kita pindah markas dan ubah sistem karena Tasya tau markas kita yang sekarang, teritori dan lainnya dia tau semua tentang AD-2.  AD-2 harus mulai semuanya dari awal" jelas Dara.

"Itu masuk akal, tapi mau pindah ke mana? Gak bisa secepat itu. Kenapa juga lo mau kita pencar? Bahaya kalau sendiri," komentar Zara binggung.

"Bentar Zar, tapi emang kalau di pikir-pikir lebih bahaya kalau kita kumpul di satu tempat, mereka bisa lempar satu bom dan kita semua mati dalam hitungan detik di saat yang sama." Gabriel terdengar setuju.

Semua tampak berpikir.

"Kalau kita terlacak? Kita sendiri-sendiri dan ini sama bahayanya?" tanya Samantha.

"Apa gunanya Gabe yang bukan AD-2 di sini?" tanya Gilang yang mulai konek. Tapi detik selanjutnya ia mengaup.

"Kalian mau gue bikin alat komunikasi, pelacak dan lainnya sendirian? Gue peretas bukan ahli teknisi atau apalah itu! Jangan asal ubah kerjaan gue sesuka otak lo Lang!" tegas Gabriel kesal.

"Soal itu belakangan. Pokoknya kita pencar ke berbagai negara, gak sendiri! Tapi dalam bentuk team, dan gak di negara satu itu aja, sebulan atau seminggu sekali kita pindah tempat, selang seling, biar mereka gak bisa memperhitungkan seberapa lama keberadaan kita di satu titik," jelas Dara.

"Kalau gitu kan terang-terangan. Gimana kalau kita buat mereka terkecoh dengan serang mereka sekali, dua kali, supaya mereka gak curiga kita lagi buat rencana, gimana?" tanya Zara memberi saran. Semua mengangguk setuju.

"Bener-bener tahun tikus, mainnya tikus-tikusan," kekeh Rakha.

"Okay, selama dua hari, selesaiin semua urusan kita, karena setelah itu, kita akan buat senjata kimia sesuai yang tadi Malvin saran---"

"SEBENTAR!"

Malvin memotong ucapan Dara. Semua orang menoleh saat mendengar Malvin yang mengeraskan suaranya.

"Buat? Gue bilang pakai bunga bukan buat---"

"Kita coba rekrut beberapa orang yang ahli, ingat, ini sistem. Lo pikir Michael mau nanem bunga? Malu sama muka sangar dan otot gedenya," potong Dara kesal.

Young Doctor [COMPLETE✔]Where stories live. Discover now