Young Doctor | Chapter 5 - Really A Doctor

14.7K 755 25
                                    

"Sayurnya di makan," tegur Darren membuat Dara seketika diam.

"Hmm," gumam Dara tidak peduli.

Darren mengeleng lalu mengambil sayur yang ada di piring Dara. Lalu garpunya bergerak ke depan mulut Dara.

"Buka mulutnya," suruh Darren namun Dara enggan membukanya.

"Dar, kamu Dokter tapi gak suka sayur gimana ceritanya?" tanya Darren binggung dan tak habis pikir.

"Dokter ga harus suka sayur kan?" tanya Dara balik membuat Darren mengalah.

"Besok Mommy Vania minta kita ke pulang ke rumah, Valerie... ya kamu tau, dia ngambek lagi," ujar Dara.

"Dan Valerie minta ketemu sama kamu? Kalo gitu sekalian pulang ke rumah kita aja, jadwal ke luar kota aku masih bulan depan, setelah itu baru kamu tinggal di pindah lagi biar ada yang tem---"

"Gak, aku bukan anak kecil lagi. Lagian aku selalu aman, jangan kamu kira aku gak tau kelakuan kamu yang mata-matain aku. Segitu gak percayanya?" tanya Dara menyindir.

"Siapa suruh kamu minta di rahasiain? Apa coba ruginya kalo orang-orang tau kamu udah nikah? Lagian rumah sakit gak ada larangan Dokter tidak boleh menikah," bela Darren.

"Emang gak ada, tapi kalo aku udah nikah. Aku gak suka kalo orang-orang jaga jarak atau mikir dua kali karena tau aku nikah sama kamu. Biarin rekan kerja kamu aja yang tau. Rekan aku gak perlu, lagian gak ada yang penting di rumah sakit," ucap Dara.

"Yakin?"

"Kecuali pasien."

Darren menghela nafas lalu mengeleng. "Aku udah rencanain liburan kita."

"Serius?? Beneran? Ahhhh makin sayang kan jadinya." Dara tersenyum lebar membuat Darren mengusap tangan kanan Dara yang ada di atas meja.

"Beneran, besok kita ke rumah Mama. Besoknya lagi kamu bisa susun jadwal kamu, dan setelah itu kita berangkat, gimana? Mau?"

"Ma---u"

Drttt... drttt... drttt...

"Beneran ya? Gak ada jadwal penting kan?"

Drttt... drttt... drttt...

Dara menatap risih ponselnya yang bergetar. Dara mematikan panggilan tersebut. Tidak boleh ada yang menghancurkan acaranya malam ini.

"Rencana buat pu---"

Drttt... drttt... drttt...

"Siapa?" tanya Darren dan Dara mengeleng.

"Lupain, gak penting kok."

Namun Darren sempat melihat siapa yang menelfon Dara.

Rumah sakit calling...

Itulah yang Darren baca. Namun melihat Dara menolak, Darren malah tersenyum. Berbeda dengan Dara yang sudah mulai bimbang.

Darren tersenyum lega saat panggilan itu berhenti.

"Aku gak maksa, aku tau kamu masih mau kerja. Tapi kalau ternyata kamu---"

Drttt... drttt... drttt...

"Maaf, a-aku..."

"Jangan di angkat please..."

"Bukan, maksudnya---"

Young Doctor [COMPLETE✔]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ