Young Doctor | Chapter 34 - PLAN B

8K 465 58
                                    

"Operasi, selesai," ujar Dara membuat mereka yang ada di ruangan itu menghela napas lega. Berada di ruangan itu merupakan satu hal yang paling mereka jauhi.

Tangan kanan Michael menatap Dara penuh arti yang di balas senyum mengejek dari Dara.

"Tepati janji," ujar Dara.

"Kami butuh jaminan," jawabnya.

"Itu bukan perjanjiannya," balas Dara.

"Tidak ada perjanjian di dunia hitam," jawab tangan kanan Michael.

Dara terdiam sambil menatap kedua rekannya.

"Gue tinggal di sini, kalian pergi sejauh-jauhnya," ujar Dara pada Laras dan Allen.

"Dara!" tegur Laras memperingati dengan mata membulat sempurna.

"Sebelum itu, kami harus membersihkan diri." Tangan kanan Michael mengangguk lalu mempersilahkan Dara, Laras dan Allen pergi keluar.

***

Bugh!!!

"Gila ya itu manusia! Udah di tolong masih aja gak puas! Gue heran sebenernya dia beneran manusia apa iblis!" kecam Laras penuh emosi setelah melempar handuknya ke loker khusus Dokter.

"Pertanyaan sederhana, gimana kita bisa operasi di rumah sak---"

Dara menatap Allen sambil mengeleng-geleng. "Mereka teroris, Direktur bisa mereka ancam. Rumah sakit ini ... terlalu banyak orang yang haus sama kekayaan," jelas Dara sambil memakai snelli kedokteran setelah berganti dari pakaian ruang operasi.

Dara menatap dirinya dari cermin. Perutnya yang besar membuat Dara tersenyum, mereka kuat. Sangat kuat seperti Ibunya.

Tiba-tiba seorang Dokter muda masuk ke dalam ruang ganti mereka. Dara melihat wajahnya dan tersenyum penuh arti, mengingat anggota AD-2 ada di mana-mana.

"Ras, jaga diri lo baik-baik, gue tetep di sini," ujar Dara sambil mengambil dua pistol yang di berikan salah satu anggota AD-2 yang masih merupakan dokter muda di rumah sakit ini.

Dara memberikan kunci mobil dan satu pistol pada Laras lalu mengerakan mulutnya seakan-akan berkata Allen tau segalanya.

"Gue pergi," pamit Laras lalu pergi meninggalkan ruang ganti.

Dokter muda itu menatap Dara ragu-ragu, Dara mengangguk.

"Anda tau betapa berbahayanya, anda sedang mengandung. Tapi kenapa anda tetap mengambil keputusan seperti inu? Mereka bisa saja melukai anda, mafia maupun teroris tidak pernah memandang---"

Dara mengeleng-geleng sambil menaruh jari telunjuknya di bibir.

"Jika mereka jahat layaknya iblis, bukan berarti kita juga harus seperti itu. Apa lagi ... aku mewakili ribuan Dokter hebat dalam membaca sumpah janji Dokter. Bukankah akan sangat buruk jika aku sendiri mengingkarinya?" tanya Dara pada salah satu anggotanya yang gelisah.

"Jangan takut selama kita benar, yang kita lawan itu orang bosan hidup. Bekerja dengan benar, cukup aku yang tersesat, kalian jangan," jelas Dara penuh arti sambil tersenyum. Dara menatap ponselnya.

"Kembalilah ke Unit Gawat Darurat," suruh Dara lalu ia pun keluar tanpa melawan sedikitpun. Walau merasa ada yang jangal dengan ucapan Dara.

Young Doctor [COMPLETE✔]Where stories live. Discover now