Young Doctor [COMPLETE✔]

Young Doctor | Chapter 17 - Keputusan

Darren menatap tajam ke arah wanita yang berdiri di depannya. Wanita yang datang dengan beberapa kertas perceraian.

"Tanda tangan, waktu lo 10 menit," desak Keisha. Ingin sekali Keisha memberi pelajaran pada Darren. Namun, ia tidak ingin menyentuh manusia kotor tak tau diri itu.

Darren tertawa meremehkan dan berkata, "Keisha, Keisha. Lo pikir gue bakal lepasin Dara semudah itu?"

"Terserah, sebesar apapun usaha lo. Jangan pernah berharap bisa lihat wajah Dara sedetik aja," jelas Keisha tak main-main dengan ucapannya.

"Jaga ucapan lo. Walau status lo sebagai sahabat dan pengacara Dara, lo gak punya hak untuk—"

"Semua yang terjadi murni kesalahan lo, dan lo sendiri pernah berpikir punya hak untuk ngurung Dara di hubungan kalian? Okay, lo berhak karena masih suaminya dan gue tetap berhak minta tanda yangan sebagai perwakilannya."

Keisha menatap dingin pada Darren. "Bahkan keluarga Wijaya angkat tangan."

Darren diam membisu, ia mati kutu. Memang pada dasarnya berdebat dengan seorang pengacara adalah salah satu hal sulit yang pernah ada. Mulut mereka seakan-akan sudah terkontrol untuk perdebatan seperti ini, maklum saja, lawan mereka di pengadilan juga tak main.

"Cepat tanda tangan, kalo bukan karena permintaan Dara. Gue gak akan berdiri di sini," ujar Keisha membuat Darren semakin terkejut.

Keisha menatap bingung pada ekspresi Darren, matanya yang memancarkan kepercayaan diri langsung redup digantikan oleh tatapan kecewa.

"Kenapa? Kaget Dara sendiri yang minta? Gue gak tau otak lo kerja apa engga. Dara bukan perempuan yang penurut, jangan berpikir setelah kalian menikah, lo juga punya seluruh hak atas Dara. Dara ya Dara, yang berubah hanya status kalian aja," lanjut Keisha semakin membuat Darren emosi.

"Pulang, lo gak akan dapat tanda tangan sampai kapanpun."

"Terserah, gue kesini masih inget kerjaan gue. Tapi lo gak bisa nolak kalau Claferro yang dateng ke sini, atau mungkin ... Om Hansel atau Tante Clalea sekalian?" tanya Keisha dengan nada mengancam.

Tangan Keisha mengambil kertas persetujuan perceraian dari pengadilan dan berbalik pergi dengan perasaan emosi, ia berusaha menahan emosi karena dua hal. Dara yang menyuruhnya dan Darren adalah sahabat Gabriel.

Saat Keisha hendak sampai di pintu keluar ruangan Darren.

"Kei, lo pasti tau yang terbaik buat dia. Jangan bantu Dara ," Keisha tertawa kecil.

"Lo tau? Cuma orang gak berotak yang mau diperintah begitu. Dan lo pasti tau, gue bukan orang yang mau diperintah, apalagi sama lo," tolak Keisha lalu berbelok meninggalkan Darren yang semakin merasa terancam.

Semoga ini yang terbaik untuk Dara.

***

Langkah Keisha terhenti saat melihat wanita yang berdiri di hadapannya dengan angkuh. Tanpa bertanya pun Keisha tau siapa wanita hamil yang berdiri di hadapannya.