Young Doctor | Chapter 26 - Pemimpin Bijaksana

9.2K 548 141
                                    

"Lama!" omel Samantha saat Gilang langsung melemparkannya pisau lipat dan pistol baru.

"Pistol gue mana?" tanya Dara dan Gilang mengeleng.

"Gue gak mau keponakan gue kenapa-napa pea! Lo ikut gue," ajak Gilang sambil menarik Dara menjauh dari sana.

DOR!!!

"Akh!!"

Dara berhenti dan langsung menoleh ke belakang. Terlihat Darren yang meringid pundaknya terkena peluru.

Gilang yang menyadari itu menghela nafas. "Lo gak bisa ke sana Dar," jelas Gilang dan Dara mengeleng.

"Gue gak bisa," alasan Dara menatap Gilang meminta izin untuk pertama kali.

Keisha pasti akan mengamuk setelah ini.

"Masuk ke dalam mobil, ada Tasya di sana. Gue yang bakal bantu dia," ujar Gilang.

"Kenapa?" tanya Dara.

"Dia udah tolong lo tadi, biar gue yang balas perbuatan dia," jawab Gilang.

DUAR!!!

"SEKARANG!!!" teriak Gilang berlari ke arah kekacauan itu sedangkan Dara berlari ke mobil yang tadi Gilang setir.

Samantha melotot kala melihat sang Kakak berlari mendekatinya. Semakin kesal saat Gilang tersenyum jahil.

"Bego! Lo ngapain balik lagi! Dara gimana?!" omel Samantha.

"Ada Tasya di mobil," jawab Gilang.

"TASYA GAK BISA DI PERCAYA PEA!" balas Samantha. Tasya memang ahli di dapur, tapi Tasya tidak pernah bisa bertarung. Gilang sendiri hanya meringis melihat Samantha menatap marah ke arahnya.

"Sorry, itu bayi khawatir Ayahnya modar sebelum dia lahir," jelas Gilang dan Samantha langsung mengerti.

Darren sendiri kewalahan menghadapi musuhnya yang terlihat sengaja mengincar Darren. Darren bahkan tidak di beri istirahat sebentar saja.

"Saya yakin," jawab Darren tanpa rasa takut.

"Dokter Dara akan marah jika tau aku membantu mantan---"

"Hei!"

"Dunia hitam tidak setenang yang anda pikirkan, kebanyakan mereka yang ada di dunia hitam tidak takut akan kematian."

"Termasuk Dara?"

"Ya, dia sendiri yang mengatakannya pada saya."

"Bawa aku padanya."

"Baik, kita saling menguntungkan."

"Kenapa?"

"Dia ... nyaris membuatku mati."

"Siapa?"

"Suami dari wanita yang membohongimu."

Darren terus menembak. Namun, tiba-tiba pelurunya habis. Darren hanya membawa pistol.

Seketika Darren teringat akan ucapan Dara beberapa tahun yang lalu saat menghadapi Vie. Jangan mengandalkan pistol yang bisa kehabisan peluru kapan saja. Ya, bodohnya Darren lupa akan pesan wanita yang masih ia cintai itu.

JLEB!!!

Darren menoleh ke belakang. Terlihat seorang pria menusuk tangan musuh dengan pisau hingga darah mengucur deras dari tangan itu.

"Darren Archelino Wijaya?" tanya pria itu.

"Ya, an---"

"Gue Gilang, pergi dari sini. Mereka gak akan pernah habis karena ini cuma pengecoh," potong Gilang. Gilang tidak ingin berlama-lama di sini.

Young Doctor [COMPLETE✔]Where stories live. Discover now