Beauty Venus - Chapter 54

6.6K 729 66
                                    

Hera merasa ia sangat lemah sekarang. Tubuhnya seperti remuk. Beberapa jam yang lalu ia sudah mengeluarkan semua kekuatannya untuk melahirkan anak laki-laki. Ya, dia baru saja melahirkan dengan normal. Sendirian.

Saat semua orang masuk untuk melihat anaknya, tidak ada seorangpun yang menyebutkan nama Miguel. Mereka tidak ingin membuat Hera sedih karena keberadaan Miguel yang masih tidak jelas.

Dan sekarang bayinya sedang digilir semua orang di dalam ruangan. Ia membuka matanya dengan sayu dan melihat semua keluarganya. Bahkan Venus juga datang dan tidak lupa menggendong anaknya.

Helena yang mendapat giliran menggendong, menolehkan kepalanya dan tersenyum. "Bukankah dia sangat tampan?"

Hera tidak mendengarnya dengan jelas. Suara Helena seperti melayang di udara. Ia melirik Venus mendekat dengan senyum bahagia mereka. Hera juga melihat bagaimana mulut Venus bergerak-gerak.

Tunggu, apakah Venus sedang berbicara dengannya? Ia tidak bisa mendengar apapun. Bahkan pandangannya mulai buram.

Merasa sangat lelah, Hera memejamkan matanya perlahan dan tidak sadarkan diri.

"Hera?" Inanna memanggil wanita itu namun Hera tidak menanggapinya.

Suasana kamar menjadi hening. Semua orang menatap Hera yang tertidur.

Pandangan Diana menangkap sesuatu di kaki Hera dan itu membuatnya membesarkan kedua bola mata dengan panik. "Ya Tuhan. Dia pendarahan sangat banyak!"

Dengan segera semua orang mendekat karena khawatir dan Charles segera memanggil dokter.

***

Suasana di rumah sakit sangat sepi di malam hari. Ketika Miguel tiba di depan ruangan Hera, Nick segera menghalanginya.

"Satu langkah lagi aku akan memukulmu."

Miguel yang tidak berminat berkelahi hanya berkata, "Minggir."

"Pergilah, bocah. Kami akan menjaga adik kami." William berkata dengan datar. Bisa-bisanya pria ini yang jelas-jelas masih berada di kota yang sama namun tidak menemani istrinya melahirkan.

"Dia istriku."

"Uh-huh... Kau baru sadar dia istrimu? Kemana saja kau, bung? Hera mengalami pendarahan yang banyak dan kau menghilang?!" William tidak bisa lagi menahan amarahnya. Ia ingin bergerak maju namun Barbara menghentikannya.

"Masuklah."

Nick dan William menatap Barbara tidak percaya.

"Hera membutuhkannya. Begitupun sebaliknya."

Nick dan William ingin berdebat dengan Barbara, melupakan Miguel yang sudah masuk ke ruangan Hera.

Miguel menutup pintunya rapat dan melihat istrinya terbaring lemah. Ia mendekat perlahan dan duduk di sebelahnya. Dengan tangan gemetar ia menggenggam jemari pucat Hera. Membawanya ke bibirnya yang rapat dan memejamkan kedua matanya kuat. Sepanjang malam ia terus merapalkan kata 'Dia akan bangun'. Terus menerus tanpa lelah sepanjang malam dengan perasaan kalut, sangat cemas.

Ntah berapa jam Miguel menatap mata indah istrinya yang masih terlelap, Hera akhirnya membuka kedua mata indahnya. Ia mengerjap lembut lalu melihat seseorang menatapnya dengan mata memerah. Sudah jelas pria ini tidak tidur sama sekali. Hera juga merasakan jika tangannya yang digenggam Miguel berkeringat. Tidak tahu sudah berapa lama Miguel menggenggamnya.

"Miguel?"

Miguel memejamkan matanya erat sebelum membukanya. Dia menatap Hera lekat tanpa bersuara. Dan yang membuat Hera terkejut adalah pria itu menitikkan air mata. Tuhan, Miguel menangis?!

BEAUTY VENUS [#4 VENUS SERIES]Where stories live. Discover now