Beauty Venus - Chapter 35

6.8K 802 79
                                    

Seperti yang dikatakan Miguel kemarin, hari ini Justin resmi memiliki dua pekerjaan. Menjadi asisten Miguel, juga menjadi mata-mata Hera.

Pertanyaan pertama yang Hera lontarkan adalah tentang para wanita yang dekat dengan Miguel.

Justin melihat Hera dari kaca mobil atasnya, tersenyum. "Tuan tidak pernah bersentuhan dengan wanita manapun. Bahkan kontak mata saja tidak akan ia lakukan. Kesan yang akan ia keluarkan adalah sikap dinginnya, membuat wanita yang ingin dekatnya mundur perlahan karena takut."

Justin berharap jawabannya tidak membuat Miguel menjadi buruk di mata Hera, tidak juga membuat Hera merasa jika dia sedang membanggakan Miguel. Dia akan menjawab dengan netral.

"Apakah dia pernah menelpon beberapa wanita tiap malamnya?"

"No, Mrs. Aku selalu memegang ponsel Tuan saat jam kerja." Ini fakta.

Hera mengerutkan dahinya. "Kenapa?"

"Tuan pernah berkata akan sangat mengganggu jika dia sedang fokus bekerja tiba-tiba saja sesuatu menyela kefokusannya, dan saat tidur juga begitu. Makanya ia memberi saya tugas untuk menerima panggilan kliennya. Tapi jika sudah menyangkut Anda, Tuan ingin ia orang pertama yang mengangkat panggilan tersebut." Ada faktanya, namun tentu saja Justin sedikit membesar-besarkan bosnya di hadapan istri bosnya. Dia melirik kancing paling atas dan tersenyum. Bosnya pasti mendengar suaranya dengan jelas.

"Bagaimana dengan one night stand?"

"Tuan tidak pernah meminta saya menyewa wanita malam. Bahkan ia selalu tidur sendirian, saya jamin itu. Saya orang pertama yang akan memeriksa kamar hotel tempatnya menginap. Saya dapat pastikan jika Tuan memang tidak pernah membawa wanita asing tidur dengannya. Bahkan di rumahnya di Barcelona tidak pernah satu wanitapun berada di sana kecuali para pelayan atau karyawannya." Ini juga fakta. Miguel memang anti dengan wanita liar.

Hera bisa melihat sikap tidak nyaman Justin saat ia membahas tentang hal sensitif. Tidak seharusnya ia bertanya hal tersebut dengan asisten suaminya. Jadi, ia mengalihkan topik pertanyaannya.

"Menurutmu seperti apa Miguel?"

Justin kembali melirik Hera lewat kaca atas. Sedikit tidak yakin dia berkata, "Tuan orang yang baik... Loyal... Dia selalu bersikap adil dengan bawahannya."

"Apa yang dilakukan Miguel jika memiliki waktu luang?"

Bosnya tidak memiliki waktu luang. Selesai dengan jam kerja pengacaranya, Miguel akan bersikap menjadi raja kegelapan dengan bisnis 'camilan' dan 'mainannya'. Tentu saja Justin mem-filter mulutnya. "Dia akan tidur."

Hera mengangkat sebelah alisnya membuat Justin cepat-cepat menambahkan. "Tuan sangat jarang memiliki waktu luang. Dia selalu fokus pada pekerjaannya hingga larut. Jadi, ia hanya punya waktu luang saat tidur."

Hera mengangguk paham.

Merasa jika interogasi dari Hera selesai untuk hari ini, diam-diam Justin menghela nafas lega. Mobil mereka telah sampai di kantor Hera. Justin membuka pintu Hera lalu wanita itu keluar.

Tanpa berbalik menatap Justin, Hera bertanya, "Kau yakin Miguel tidak pernah tidur dengan wanita lain sebelumnya?"

Justin dengan spontan menggeleng.

"Sangat aneh pria bernafsu iblis sepertinya baru pertama kali melakukan kegiatan intim." Hera bergumam pada dirinya sendiri.

"Anda mengatakan sesuatu, Mrs?" Justin menginterupsinya karena dia hanya mendengar suara tidak jelas dari Hera.

Hera menggeleng. "Kau boleh pergi. Miguel pasti membutuhkanmu sekarang."

Justin menundukkan kepalanya hingga Hera masuk ke dalam kantor. Saat ia ingin menutup pintu mobil, ponselnya berdering. Melihat siapa yang menelponnya, dengan cepat ia menerimanya.

BEAUTY VENUS [#4 VENUS SERIES]Where stories live. Discover now