Beauty Venus - Chapter 14

8.1K 784 46
                                    

Hera kembali memikirkan malam-malamnya. Satu bulan terakhir Hera bersumpah ia tidak tidur sembarangan. Setelah malam ia bertemu pria beristri di bar, setiap kali Hera mencari sesosok pria untuk menemaninya entah kenapa selalu tidak selesai. Entah itu Hera mendapatkan panggilan mendadak dari Brian atau keluarganya, tapi alasan paling banyak adalah semua teman tidurnya yang tiba-tiba menghilang begitu saja.

Tiba-tiba Hera mengingat kembali pria terakhir yang tidur dengannya. Hera mengingat bagaimana matanya membakar Hera, lengan kekarnya yang kuat dan besar, dan juga brewoknya yang menggelitik daerah intim Hera...

Oh sial... Hera terengah-engah hanya karena memikirkan itu sampai harus merapatkan kedua kakinya.

"Hera, kau baik-baik saja?"

Hera terkejut dan kembali sadar. Ia menoleh dan menggelengkan kepalanya sedikit linglung.

"Kau tidak memiliki niat ingin menggugurkannya, benar?" Dr. Lauren menjadi khawatir.

"Aku tidak akan... Entahlah, Lauren. Kabar ini membuatku bingung... Dan aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan dengan sesuatu di sini." Hera kembali menunjuk perut ratanya dengan gugup.

"Kau bisa menghubungiku jika kau butuh teman."

Hera menghela nafasnya. Ia lalu melirik Dr. Lauren dengan tidak yakin. "Um, Lauren... Aku harap kau tidak mengatakan hal ini kepada keluargaku terlebih dahulu."

Mendapat tatapan serius Hera membuat Dr. Lauren tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Hera mendengus. "Kau pembohong yang buruk, kau tahu?"

"Aku tidak akan mengatakannya kepada Ayahmu dan Kedua kakak tampanmu—" Hera menatap Dr. Lauren tajam. "Tapi ini sudah memasuki akhir bulan yang berarti bulan depan aku akan memberikan kabar ini bertepatan dengan kesehatan kalian sekeluarga."

"Kau tidak perlu, mengerti? Maksudku... Aku yang akan mengatakannya."

Dr. Lauren tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi putihnya. "Dengar, Hera... Jika kau mengalami kesulitan, hubungi aku. Aku akan mendukungmu."

Hera menghela nafas dalam. Ia memejamkan matanya lalu mengangguk. "Thank you, Doctor."

Beberapa menit kemudian Hera pergi bersama Brian yang mengantarnya pulang. Dan Dr. Lauren langsung menghubungi nomor yang sudah ia hapal. Setelah sambungan ketiga, seseorang yang ia telpon akhirnya menjawab.

"Justin, it's me Lauren..."

***

Sabtu adalah hari Venus. Sesibuk apapun Hera selalu menyempatkan waktunya di hari Sabtu siang. Seperti saat ini, ia sudah duduk dengan frustasi di hadapan sahabat-sahabatnya, Venus. Dan ini pertama kalinya Hera datang paling akhir.

Helena, Diana dan Inanna menatap Hera dengan bingung. Tidak biasanya Hera merokok di siang hari dengan wajah kusut. Mereka sangat tahu jika Hera menghisap batang candunya artinya sesuatu sedang terjadi dan wanita itu sedang frustasi.

"Beauty, kau baik-baik saja?" Inanna bertanya. "Apakah seseorang membuatmu marah?"

"Apakah ini tentang perusahaanmu?" Helena ikut bertanya. "Atau apakah Lesley membuatmu kesal?"

"Kau bisa menceritakannya..." Diana tersenyum layaknya malaikat suci.

Hera bahkan tidak memikirkan Lesley lagi disaat Dr. Lauren memberikan bom kepadanya kemarin. Ia kembali menghisap rokoknya. lalu berkata dengan jelas, "I'm pregnant."

Venus terdiam. Mereka menatap lekat Hera cukup lama lalu tertawa terbahak-bahak. Dan Helena yang tawanya paling nyaring. Well, itu merupakan candaan yang lucu bagi Venus. Tidak seharusnya Hera membuat alasan hamil supaya bisa merokok di depan mereka.

BEAUTY VENUS [#4 VENUS SERIES]Where stories live. Discover now