Beauty Venus - Chapter 48

6.4K 731 215
                                    

Besoknya, Hera bangun masih tidak melihat Miguel. Begitupun besok dan besoknya lagi. Dan di hari kelima, Venus datang menjenguknya dengan membawa suami mereka. Ruangan tersebut sangat berisik dan ramai. Tapi Hera menyukainya. Karena Miguel tidak kembali semenjak ia di bawa ke rumah sakit, setidaknya Venus akan membuatnya tidak memikirkan Miguel.

"Aku sangat khawatir saat tahu kau pingsan di kehamilan tuamu." Diana berkata dengan sedih.

"Dia bahkan lupa jika aku membutuhkannya tadi malam karena terlalu mencemaskanmu." Ethan berkata seraya memutar kedua matanya.

Dengan wajah memerah Diana mencubitnya. Sedangkan Hera hanya terkekeh pelan.

"Baguslah kau baik-baik saja." Inanna memberi remasan di lengan Hera.

"Di mana anak-anak kalian?"

"Kami tidak mungkin membawa mereka kemari. Mereka masih kecil. Jadi aku menyuruh pengasuh mereka menjaganya hingga kami pulang." Diana berkata.

Helena mengangguk. "Liam juga bersama pengasuhnya di rumah."

Tapi tidak dengan Aaron dan Raymond. Mereka memberontak ingin kemari dengan alasan merindukan Mom Hera. Mobil mereka bahkan berhenti sejenak dengan alasan membeli ice cream untuk Hera. Namun mereka yang memakannya.

Setelah selesai, si kembar mendekati Hera lalu berdiri di kursi. "Apa kau baik-baik saja, Mom Hera?"

Hera mengangguk dan tersenyum.

"Cepat sembuh, Mom Hera. Dan semoga si kecil segera keluar dan bermain bersama kami dan Liam!" Raymond berkata dengan semangat. "Aku akan membagikan mainanku padanya."

"Boys." Christian memanggil Aaron dan Raymond. Seolah tahu jika para istri ingin berbicara serius.

Aaron dan Raymond segera turun dari kursi lalu menyusul Ayah mereka keluar dari ruangan beserta Adam dan Ethan.

"Di mana Miguel?" Setelah mendapat ketenangan, Inana dengan hati-hati bertanya. "Apa yang terjadi? Kau bisa menceritakannya kepada kami."

Hera membuka mulutnya namun tidak ada yang keluar dari mulutnya. Ia bahkan tidak tahu ingin memulai dari mana.

"Terakhir kita berempat bertemu yaitu bulan lalu. Aku bisa melihat ekspresimu yang beda dari biasanya. Kau menyembunyikan sesuatu..." Ucap Helena. "Jujur saja, Beauty, kau tidak pernah menutup mulutmu lebih dari tiga hari. Tapi kali ini berbeda. Apakah masalahmu cukup berat?"

Hera masih diam.

"Apakah ini ada kaitannya dengan Miguel?" Diana bertanya pelan.

Hera menunduk. "Aku tidak bisa mengatakannya."

"Miguel tidak menyakiti semacam memukulmu, bukan?"

Hera menggeleng dan air matanya tumpah. "Tidak, Clever. Dia menyayangiku. Apapun yang ia lakukan selalu penuh kelembutan. Dia tidak pernah bertindak kasar kepadaku."

"Hei, jangan menangis. Maaf jika kami menanyakan hal sensitif. Seharusnya kami tidak menggali tentang rumah tanggamu." Helena segera membawa Hera ke dalam pelukannya. "Kami hanya ingin kau bahagia."

"Tidak masalah. Tidak ada yang perlu dipikirkan." Hera mengusap pipinya yang basah. "Namun, aku tidak bisa menceritakannya. Aku benar-benar tidak bisa. Jika aku melakukannya, aku takut aku akan kehilangan sesuatu yang berharga."

Venus terdiam dengan kerutan halus di dahi mereka. Yang berharga untuk mereka adalah anak. Apakah ada hubungannya dengan anak Hera yang akan segera lahir?

"Dia tidak berniat menceraikanmu setelah anak kalian lahir, bukan?"

Hera menggeleng. Kemudian mengedikkan bahunya. "Aku tidak bisa memprediksinya. Mungkin apa yang dikatakan William dulu dapat terjadi, mungkin saja aku membutuhkan pengacara botak yang ia rekomendasikan."

BEAUTY VENUS [#4 VENUS SERIES]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें