Beauty Venus - Chapter 27

7.6K 779 85
                                    

Hera tersentak kaget lalu dengan cepat bersembunyi di bawah selimut, melengkungkan tubuhnya menjadi bola kecil. Ia bertaruh, jika dirinya sedang berdiri, dia pasti melompat di tempat. Bagaimana bisa pria ini begitu menakutkan hanya dengan mendengar geramannya.

Melihat gerakan Hera di bawah selimut membuat Miguel menghela nafas pelan. Ia berdiri. Mencoba menarik selimut, namun Hera menahannya dengan erat. Tanpa pikir panjang Miguel menyentak kasar hingga Hera ingin protes. Pria itu membetulkan posisi baring Hera lalu menyelimutinya dengan rapi. Barulah ia kembali duduk di kursi.

"Apakah kau marah?" Bisik Hera.

Miguel sangat marah sebenarnya. Ia kira ini adalah pertama kalinya Hera masuk ke rumah sakit dengan masalah diet, rupanya yang kedua kalinya. Apa wanita ini tidak pernah belajar dari pengalamannya?! Tapi melihat wajah ketakutan Hera, dia tidak menjawab.

"Aku tidak terbiasa makan melebihi batas porsiku yang biasa. Jika terlalu banyak membuat perutku sakit." Hera mencoba membela dirinya seraya melirik Miguel takut-takut.

"Apakah masih sakit?" Miguel menatap perut Hera dari luar selimut.

Hera bisa membaca situasi. Akan sangat menguntungkan baginya jika dia berbohong. Akhirnya Hera mengangguk. Lalu menyentuh perutnya dengan raut wajah berlebihan. "Ini menyakitkan."

Miguel seketika panik. Ia kembali menarik selimut lalu menyentuh perut Hera dari balik baju pasien. Mengusapnya pelan. Hera mematung saat merasakan kehangatan dari telapak tangan besar Miguel di perutnya. Dia tidak berani bergerak. Bahkan bernafas pun tidak.

"Better?"

Hera mengerjapkan matanya. Berdeham. Lalu mengangguk.

Miguel kembali duduk santai namun tangannya masih mengusap lembut perut Hera. Pria itu terlihat berpikir sejenak. "... Bagaimana dengan enam kali makan sehari dengan porsi biasamu ditambah buah dan susu?"

6 kali?! Hera ingin menangis. "Tapi—" Melihat wajah dingin Miguel membuat Hera menciut.

"Ikuti saranku dan kau akan baik-baik saja. Atau perlukah aku menghubungi keluargamu?"

Wajah Hera memucat. Dengan keras ia menggelengkan kepalanya. Jika mereka tahu Hera kembali masuk rumah sakit, "Mereka akan mengirimku ke Neraka!"

"Kalau begitu kau harus mengikuti saranku."

"Itu bukan saran!" Hera menangis sekarang. Benar-benar menangis. "Bagaimana bisa makan sebanyak itu?! Itu terlalu banyak huaaaa."

Hera membenci dirinya di situasi seperti ini. Bagaimana bisa dia menjadi sensitif dan emosional!

"Bagaimana jika kita bertransaksi? Kau menuruti kemauanku, dan aku akan menuruti kemauanmu." Miguel berkata lembut membuat Hera berhenti menangis. Namun cegukannya masih terdengar.

"Aku akan menuruti kemauanmu tentang jadwal makan dan kau akan menuruti semua kemauanku, sungguh?"

Sudut bibir Miguel berkedut. Wanita ini... "Aku akan mengabulkan semua kemauanmu jika kau menuruti perintahku."

Artinya perintah pria itu lebih dari satu, tentu saja selain jadwal makannya. Dengan kesal Hera mendorong kasar tangan Miguel. Dan kembali merasakan kedinginan di perutnya. "Aku merasa dirugikan di sini! Lagipula apa yang aku mau akan selalu jatuh di tanganku tanpa bantuanmu."

"Kau yakin? Aku rasa kedepannya kau akan memerlukan bantuanku. Memberi pelajaran kepada kedua kakak iparmu misalnya."

Hera memikirkannya.

"Bagaimana?" Miguel tersenyum lembut. "Hanya perintah untuk membuatmu baik-baik saja dibayar dengan apapun yang kau inginkan tanpa terkecuali."

Tawaran yang sangat menggiurkan. Hera menatap Miguel lalu mengangguk. "Done."

BEAUTY VENUS [#4 VENUS SERIES]Where stories live. Discover now