33. Raffa

208 11 0
                                    


Flashback on~

Seorang anak lelaki berumur 14 tahun sedang bermain game online bersama adiknya disebuah taman belakang rumahnya.

"Raffa!" panggil Papahnya, Alviro.

"Kenapa,Pah?" Raffa menghampiri Papah dan Mamahnya dan meninggalkan si adik yang masih bermain.

"Sini duduk dulu" Raffa pun duduk didekat Alviro dan mengerutkan dahinya bingung. Ada apa Papahnya memanggilnya?

"Ada yang ingin Papah sampaikan ke kamu" ujar Mamahnya.

"Ada apa?"

Saat itu, Alviro melihat ke arah istrinya meminta persetujuan dan diangguki oleh istrinya.

"Papah sama Mamah ingin memberitahu kamu tentang kamu yang sebenarnya" ucap Alviro menjelaskan.

"Tentang Raffa? Apa maksudnya?" Alviro menghembuskan nafasnya perlahan.

"Papah ingin membicarakan asal usul kamu, yang sebenarnya kamu bukan anak kandung Papah dan Mamah"

Setelah Alviro mengucapkan hal tersebut, Raffa seketika bungkam dan memperlihatkan wajahnya yang tidak percaya akan omongan Papahnya tersebut.

"Raffa bukan anak Papah dan Mamah? Papah pasti bercanda, kan? Gak lucu Pah" Raffa terkekeh pelan atas lelucon yang tak masuk akal yang di buat Alviro.

"Papah tidak bercanda Raffa, Papah mengambil kamu di panti asuhan waktu kamu masih bayi. Awalnya kami mengadopsi kamu karena kami ingin mempunyai anak, dan setelah satu tahun kemudian lahirlah Raga. Kami menganggap itu sebuah keajaiban dan menganggap kamu sebagai pembawa keberuntungan, jadi kami memutuskan mengadopsi kamu sampai seterusnya"

"Jadi maksud Papah, Papah sama Mamah cuma memanfaatkan Raffa sebagai pembawa keberuntungan?"

"Nggak sayang, Papah belum selesai bicara. Awalnya memang kami menganggap kamu seperti itu, tapi lama-lama kami sayang sama kamu dan menganggap kamu sebagai anak kandung Papah dan Mamah sendiri" jelas Mamahnya.

"Terus kenapa Mamah sama Papah gak ngomong terus terang dari dulu sama Raffa? Kenapa baru cerita sekarang?!" Raffa mulai merasa kesal dan emosi.

Karena kejujuran yang diucapkan kedua orangtuanya ini bagaikan pisau yang menancap tepat dijantungnya. Sangat sakit ketika mengetahui bahwa kedua orangtua yang sudah merawatnya, yang ia sayangi, bahkan ia cintai bukan orangtua kandungnya. Lantas, kemana orangtua kandungnya? Apakah mereka masih ada? Kalau ada, mengapa sampai tega membuang Raffa ke panti asuhan?

"bukan begitu, Raffa. Awalnya Papah ingin memberitahu kamu tapi setelah di pikir lagi lebih baik menunggu umur kamu cukup dulu, dan sekarang baru waktu yang tepat. Maafkan kami Raffa, ini semua demi kebaikan kamu"

"Jadi sekarang, orang tua Raffa kemana? Kenapa mereka tega membuang Raffa ke panti asuhan?"

"Kamu tidak dibuang sayang. Ibu panti menjelaskan kalo orang tua kandung kamu telah tiada, ibu kamu meninggal saat melahirkan kamu, dan ayah kamu juga meninggal karena kecelakaan saat pulang kerja menuju rumah sakit" jelas Mamahnya.

R&R [COMPLETED]Where stories live. Discover now