7. Raga

528 32 3
                                    

Budayakan vote sebelum dan komen setelah membaca. Jangan sider doang loh yaa

Happy Reading

•R&R•

Raga memasuki ruangan dimana Raya di rawat. Raga melihat selang infus ditangan Raya dan muka tenangnya saat tertidur, dia menghampiri kursi yang berada dekat bankar dan duduk disitu.

Raga sengaja menempatkan Raya di ruangan VIP agar Raya dapat beristirahat dengan baik dan tenang.

Raga terus memperhatikan Raya yang sedang tertidur itu, dan tanpa sengaja langsung melihat ke arah pipi kiri Raya. Apa benar itu bekas tamparan?

"Sebenarnya lu kenapa sih sampe kayak gini? Pipi lu merah lagi. Lu juga ngapain di gudang sampai ke kunci segala" ujar Raga sambil mengelus pipi Raya yang merah itu dengan perlahan.

"Eeuunggh.. air" Raga yang mendengar itu spontan langsung mengambil gelas yang sudah berisi air di meja dan memberikannya ke Raya.

Raga membantu Raya untuk minum. Sehabis meminum, Raya tiduran kembali.

"Gua dimana?" tanya Raya.

"Di rumah sakit" jawab Raga.

"Makasih banget ya, Ga udah nolongin gua. Kalo gak ada lu, mungkin sampai sekarang gua masih terkurung di gudang"

"Iya, sama-sama. Yang penting sekarang lu gak papa" Raya tersenyum kecil.

"Kenapa bisa ke kunci di gudang? Emangnya lu habis ngapain, hm?" tanya Raga yang membuat Raya diam.

"Hei, gua nanya" Raya pun langsung menoleh ke arah Raga yang sedang menatapnya juga.

"Hm, gua habis itu apa sih namanya hm, abis naro buku yang gak terpakai di gudang disuruh sama Pak Muhammad" gugup Raya tak yakin.

"Oh, terus kenapa bisa sampai kekunci didalam?"

"Itu, gara-gara gua kelamaan naro bukunya jadinya penjaga sekolah ngiranya gak ada orang di dalam dan dia ngunci gitu aja. Iya gitu"

'Sorry Ga, gua harus bohong sama lu'- ucap Raya dalam hati.

"Terus ini, pipi lu kenapa merah?" Raga menunjuk pipi kiri Raya.

"Ck, nanya mulu sih lu. Udah kayak lagi interogasi orang tau gak" kesal Raya dan bermaksud mengalihkan pembicaraan.

"Lah gua cuma nanya, kalo gak nanya nanti sesat di jalan"

"Gak ada hubungannya ogeb" Raga terkekeh begitu juga dengan Raya.

"Oh ya kata dokter, lu harus di rawat dulu disini sampai besok. Soalnya lu masih harus di awasi sama dokternya buat periksa keadaan lu"

"Ya elah ngapain pake acara di rawat segala sih? Gua gak mau, gua mau pulang"

"Iya, tapi besok pulangnya"

"Ish, gua maunya sekarang bukan besok"

"Keras kepala banget sih lu jadi orang tinggal tiduran doang. Ribet" kesal Raga.

R&R [COMPLETED]Where stories live. Discover now