10. Seeds of Love

418 26 0
                                    

Budayakan vote sebelum dan komen setelah membaca. Jangan sider doang loh yaa

Happy Reading All

•R&R•

Setelah acara makan malam, Raya dan Raga sedang duduk di bangku taman belakang rumah Raya.

"Katanya mau nabok gua? Nggak jadi nih?" tanya Raya buka suara.

"Emangnya mau beneran?"

"Terserah lu, kalo berani sih"

"Nggak ah, ntar lu ngadu lagi sama bokap lu. Pantesan aja gua disuruh ke sini, supaya gua bisa ketemu bokap lu 'kan" goda Raga sambil menaik-turunkan alisnya.

"Dih, apaan banget. Jangan geer dulu jadi orang, sebelumnya gua juga gak tau kalo bokap udah ada di rumah. Dan satu lagi gua ini bukan anak Papih ya, itu mah lu kali apa-apa ngadu sama bokap lu. Ya 'kan?" Raga langsung diam.

'Boro-boro ngadu atau bercanda. Tegur sapa atau ngobrol aja gua jarang Ray' - ucap Raga dalam hati.

"Heh, kok lu diam sih?" Raya menyenggol lengan Raga. Raga terkejut.

"Hah? Nggak papa"

"Yakin?" Raya menaikkan kedua alisnya.

"Iya, sayang" Raya berdecih.

"Sayang-sayang pala lu peang" Raga hanya terkekeh.

"Oh ya, gua ke sini juga mau tau keadaan lu. Udah sehat 'kan? Ada yang masih sakit?"

"Gua udah nggak papa kok. Kenapa? Khawatir ya sama gua? Ciee" Raya menaik-turunkan alisnya sambil tersenyum.

"Yeh, sendirinya juga geer. Gua cuman buat pastiin aja lu besok masuk apa nggak, soalnya gua kangen sama lu"

"Gua emang ngangenin kok" ujar Raya dengan pede-nya sambil mengarahkan pandangannya ke depan.

"Kangen isengin lu tepatnya" Raya langsung menengok ke arah Raga.

"Sialan lu ye" Raga tertawa.

"Mulai besok sampai seterusnya, lu gua antar-jemput. Mau itu ke sekolah kek, ke rumah, atau ke mana aja harus sama gua"

"Nggak ada penolakan" lanjut Raga ketika melihat Raya membuka mulutnya.

"Dasar, tukang maksa" Raga mencubit pipi Raya.

"Aduuh, sakit ih"Raya memukul lengan Raga. Raga hanya tertawa sambil mengusap-usapkan lengannya.

"Udah ah, gua mau pulang. Takut sama Raya galak banget"

"Yaudah, sana lu pulang. Nggak usah balik lagi" Raya mengibas-ngibaskan tangannya seperti sedang mengusir.

"Awas kangen" Raga bangkit diikuti dengan Raya.

"Harusnya gua yang bilang begitu ke lu"

Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah. Raga yang melihat Fado dan Della sedang menonton tv di ruang keluarga, langsung menghampiri.

R&R [COMPLETED]Where stories live. Discover now