Beauty Venus - Chapter 39

Start from the beginning
                                    

"Kita harus membukanya."

"Jangan."

"Tapi bos—"

Bos itu meliriknya dengan tajam. "Apa kau ingin mati? Jika kau menyentuh topengnya lagi, aku tidak akan bisa menahanmu hidup-hidup."

Semua anak buahnya terlihat kebingungan.

"Dia adalah Bos besar kita."

Mendengar itu semua orang di dalam ruangan tersebut refleks mundur dan menggigil.

***

"Barcelona dan kota-kota terdekatnya bersih. Begitupun Madrid." Seorang detektif swasta yang Hera sewa berkata. "Semua kota di Spanyol sudah kami cari namun Mr. Donovan belum ditemukan. Saya akan mencoba menyuruh anak buah saya mencari di sudut-sudut pesisiran. Saya yakin Mr. Donovan belum meninggalkan Spanyol."

Hera yang sedang duduk di kursi kebesarannya menghadap ke luar dinding kaca untuk melihat langit malam dengan tatapan kosong, membelakangi sang detektif. Ia menyandarkan kepalanya ke belakang seraya memejamkan matanya, sangat lelah. "Pergilah."

Detektif tersebut berdiri lalu menundukkan kepalanya sebelum pergi dari ruangannya.

Hari ini adalah hari ke-4 Miguel menghilang. Memikirkannya kembali membuat dada Hera sesak.

Hera tidak habis pikir, bagaimana bisa jejak Miguel tidak bisa dideteksi sama sekali. Bahkan detektif senior dengan bayaran mahal juga tidak bisa menemukan keberadaannya. Siapa yang melakukan ini semua? Siapa yang berani menculik suami malangnya?!

Oke, itu terdengar gila. Tapi Hera sudah tidak tahu lagi hal apa yang terjadi kepada Miguel. Setiap pemikiran hilangnya Miguel pasti akan ia sambungkan ke kasus penculikan. Bisa saja pria itu diculik.

Tapi Hera berfikir lagi itu tidak mungkin. Jika dia diculik dan ingin memeras Hera, oknum tersebut belum menghubunginya hingga sekarang.

Kemudian Brian kembali setelah bolak-balik masuk ke ruang kerja hanya sekedar menyuruh Bos nya untuk makan. Wanita itu belum makan apapun dari siang dan sekarang hari sudah gelap.

"Mrs. Donovan. Tuan Miguel pasti akan sedih jika Anda tidak menyentuh makanan Anda. Saya mohon makanlah sedikit. Siapa tahu dia tiba-tiba datang dan melihat Anda seperti ini." Brian membujuknya.

"Itu bagus. Biarkan dia melihatnya." Jika dia tahu Hera tidak makan sama sekali dia pasti tidak akan mengulangi hal ini, pergi dan hilang kontak. Sebenarnya di mana dia?!

Brian kembali membujuk Hera namun kali ini lebih berinisiatif. "Mrs. Donovan, ayo makan dulu. Aku berjanji, jika kau menghabiskan makananmu sekarang, aku akan membawa asisten suamimu kemari."

"Aku sudah menghubunginya namun tidak aktif juga." Hera berkata lemah. "Sepertinya dia menyusul atasannya ke neraka."

Ponsel Hera yang berada di meja berdering. Brian melihat nama di ponsel tersebut dengan ekspresi aneh.

"5M?"

Mendengar itu telinga Hera tiba-tiba menjadi sensitif. Ia dengan cepat berbalik lalu mengambil ponselnya. Menggeser lingkaran hijau ke atas lalu menempelkannya di kupingnya. "Aku baru saja bersumpah, jika kau tidak menghubungiku dalam satu jam ke depan, aku akan bercinta dengan beberapa pria acak di bar!"

Hera tidak peduli bagaimana ekspresi Brian di dalam ruangan mendengar ancamannya yang ekstrim.

"...Itu terdengar kasar."

Mendengar suara Miguel membuat Hera sedikit lega. "Oh God, Miguel... Where are you? I've been trying to contact you for days but you seem to be very inaccessible!"

"... I'm sorry." Miguel bergumam pelan.

"Katakan padaku apa yang terjadi. Kenapa kau menghilang? Apakah sesuatu telah terjadi padamu?" Hera menunggu namun Miguel masih tidak bersuara. "... Halo, Miguel."

"... Apa kau khawatir?"

"Tentu saja aku khawatir!" Hera menjawab spontan. Setelah sadar dengan mulut bodohnya ia cepat-cepat menambahkan, "Apa kau ingin membiarkanku menjadi janda disaat hamil?! Dasar, tidak bertanggung jawab!"

"Maafkan aku."

"Demi Tuhan, jika kau masih mengucapkan kata laknat itu lagi aku akan mendepakmu dari rumahku! Jadi cepat katakan padaku hal sialan apa yang terjadi sebenarnya!!!"

Terdengar helaan nafas dari sana. "Aku akan menceritakan segalanya di rumah. Satu jam lagi aku akan pergi ke bandara. Aku akan menghubungimu lagi nanti. Sampai jumpa."

Dengan begitu, Miguel menutup sepihak.

"Mrs..."

Hera memejamkan matanya, menghembuskan nafas lega lalu mengambil tasnya. "Antar aku pulang."

Brian menundukkan kepalanya sebelum membuntuti Hera dari belakang.

BEAUTY VENUS [#4 VENUS SERIES]Where stories live. Discover now