Karna bagi Taehyung; tak ada hal yang ia inginkan selain merubah kenyataan bahwa kehidupannya berubah sejak ia mengenal cinta. Oleh sebab itu, Taehyung akan bercerita disini, memperingati semua orang perihal cinta dan hati. Karna jika keduanya ditem...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
—
—
—
—
—
—
—
—
—
"Kookie, tolong ambilkan cemilanku ya sekalian."
Setelah berenang seharian, Taehyung berakhir di atas sofa dengan badan pegal luar biasa. Jarang berolahraga membuat badannya menjadi gampang sakit jika terlalu di forsir. Tapi Jungkook tampak lebih bugar dengan beberapa kali putaran, sahabatnya itu tampak masih bersemangat malam ini.
"Nih." Jungkook kembali dengan beberapa cemilan di tangannya. Menemukan sahabatnya tengah memijat betisnya sembari sesekali meringis. "Ada apa dengan betismu, hm?" Jungkook beralih duduk di sebelah Taehyung. Tangannya menjulur meraih kaki sahabatnya itu.
"Pegel, tau." Taehyung membiarkan Jungkook meraih kakinya. Dengan pelan sahabatnya itu memijat betis Taehyung. "Aww—ah, Kook! Pelan-pelan!" Taehyung meringis sakit saat Jungkook sengaja menekan betisnya.
Melihat Taehyung yang asik meringis kesakitan, Jungkook memelankan pijatannya, "Makanya sering-sering olaharaga. Berenang baru dua putaran aja udah pegel begini."
"Enak aja dua putaran!" Taehyung bersungut tidak terima mendengar tuduhan sahabatnya itu.
Jungkook tertawa saat bibir Taehyung kembali manyun ke depan. Hari ini mungkin sudah ada sepuluh kali ia melihat Taehyung merengut sebal ke arahnya. Gemas. "Loh, kau kan sibuk memandangiku. Gayanya aja yang mau berenang."
Taehyung menyentak kakinya tak terima, membuat pijatan Jungkook pada betisnya terhempas. "Siapa juga yang memandangimu? Dasar ge'er!"
"Lalu siapa yang duduk di tepi kolam renang sambil diam-diam mengambil gambarku? Heum?" Jungkook kembali menahan tawanya saat raut wajah Taehyung berubah merah padam. Matanya yang tadi menyipit sebal pun berubah menjadi membola saat mendengar penuturan Jungkook.
"Tidak, tuh. Aku tidak me—mengambil gambarmu kok." Taehyung berkelit. Sungguh, malu sekali rasanya ketahuan merekam kegiatan seseorang. Kini gantian Jungkook yang menyipit penuh prasangka. Wajahnya begitu maju mendekat ke arah Taehyung seolah mencari kesalahan. Membuat Taehyung yang di pandangi begitu intens menjadi salah tingkah. "Ih—apaan, sih, jangan deket-deket gitu."
Jungkook bersedekap dengan tatapan penuh tuduhan. "Kau berbohong, Taehyung."
"T—tidak, kok. Jangan sok tau!" Taehyung membuang pandangannya. Memilih mengambil cemilan di atas meja guna menutupi dirinya yang mendadak gugup.
