𝐀 𝐃𝐈𝐅𝐅𝐄𝐑𝐄𝐍𝐓 𝐖𝐀𝐘

[1]

—

—

—

—

—

—

—

—

Pagi yang cerah ini, Jungkook kembali pusing dengar pertanyaan Taehyung. Rasanya baru saja ia kembali dari alam tidur dan langsung dihujami dengan banyak pertanyaan. Bukannya apa, hanya saja pertanyaan yang Taehyung ajukan tak dapat ia jawab. 

Harus jawab apa, Jungkook?

"Kookie, mengapa tadi malam Sehun Hyung menghubungi Namjoon Hyung dan mengatakan bahwa aku memblokir nomornya? Seingatku aku tidak pernah memblokir nomornya, tuh." Taehyung dengan muka bantalnya tampak sibuk memainkan ponsel miliknya di ruang TV. Sementara Jungkook bersandar pada daun pintu. "Apa aku harus mengganti ponselku? Kurasa ponsel milikku rusak, Kook." Tambah Taehyung saat tak kunjung mendapat balasan dari sahabatnya itu.

Jungkook memijat pangkal hidungnya lelah, ia tahu cepat atau lambat sahabatnya itu akan menyadarinya, "Biarkan saja, Tae. Lagipula Sehun-Sehun itu mengganggu."

Oke, sebenarnya, kemarin lusa Jungkook tak sengaja mendapati sebuah notifikasi pada ponsel Taehyung. Karena terlalu penasaran sebab nama sang pengirim pesan yang tak terlalu familiar, jadilah Jungkook membuka pesan tersebut. 

Sebuah pesan ajakan menonton bioskop. Cih, melirik nama sang pengirim pesan, Jungkook langsung menghapus pesan tersebut dan tanpa pikir panjang memblokir nomornya. 

Dasar modus, begitu pikir Jungkook.

Taehyung mendelik sebal ke arah sahabatnya itu, "Sehun Hyung, Kookie. Dia itu lebih tua dari kita. Berapa kali, sih, harus aku katakan padamu..."

Nah, semenjak tahu Taehyung dekat dengan kakak tingkatnya yang satu itu, Jungkook mendadak kesal. Jungkook yakin bahwa kakak tingkatnya itu memiliki niat terselubung saat mengajak Taehyung menonton bioskop bersama. Apalagi rumornya, Sehun, sang kakak tingkat yang banyak penggemarnya itu, suka tebar pesona. Alias playboy. Nah, Jungkook tak ingin jika Taehyung menjadi salah satu korbannya.