[15]

2.9K 280 9
                                    

—

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.










Bunda melirik Taehyung yang sedang bergelung di sofa sementara anak semata wayangnya asik menarik-narik kaki Taehyung untuk mandi. "Ayooo, Tae, mandi dulu. Katanya mau pergi berenang." Bunda hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah kedua anak tersebut. Umurnya aja yang sudah dewasa—aslinya masih mirip dengan bocah berumur tujuh tahun.

Jadi setelah insiden Ayah dan Bunda yang menjahili anaknya dengan berpura-pura mengenalkan Taehyung dengan anak rekannya, Jungkook nekat menggendong sahabatnya itu untuk ia kunci di dalam kamar agar tak dibawa kabur oleh sang Bunda. Alhasil Bunda mengaku jika mereka hanya menjahili Jungkook sebelum anak itu benar-benar mengurung Taehyung di dalam kamar. 

"Eung—gak mau." Taehyung semakin melilitkan tubuhnya dengan selimut sembari membenamkan tubuhnya ke dalam sofa. Tapi yang namanya Jungkook tak kenal kata menyerah, ia semakin menarik kaki Taehyung dengan kuat. "Pokoknya aku gak mau mandi, dingin tau."

Kini giliran tangan Taehyung yang ia tarik, "Ayolah, Taehyung, mumpung hari sabtu, jangan rebahan terus! Sekali-kali kau harus melatih tubuh kurus mu itu." 

"Gak mau, Kookie. Lagian nanti kan kita berenang jadi aku bisa sekalian mandi di sana." Taehyung terus mendorong tubuh Jungkook yang kini mulai menimpanya. Sengaja, agar Taehyung segera bangkit karena sesak. Namun rupanya sahabatnya itu tetap gigih untuk tak mandi pagi ini. "Kookie, sana—ih. Mending kamu bantu Bunda nyiapin sarapan daripada gangguin aku."

Jungkook kini sepenuhnya menimpa Taehyung, mengabaikan jerit sahabatnya yang merasa berat karena ditimpa dengan tubuh besar Jungkook. "Ayo mandi, Taehyung. Bau tau!"

"Yauda sana jauh-jauh, jangan deket aku kalau bau." Taehyung mendorong tubuh Jungkook dari atasnya. Demi kaus kaki nya Jungkook yang sering ia sembunyiin, badan sahabatnya itu berat sekali sekaligus besar. Tubuh Taehyung jadi tenggelam. "Jungkook, badanmu berat banget, bisa mati nih aku~"

Selimut Taehyung tersingkap sebab sibuk menghalau Jungkook—menampilkan kaki jenjang miliknya yang hanya ditutupi oleh celana minim dengan kaos yang terangkat ke atas. Jungkook menggeram pelan, "Aku kan sudah bilang untuk tak memakai celana laknat ini."

"Ih, memangnya kenapa?" Taehyung menggeliat pelan saat tangan besar milik Jungkook mulai menyentuh betisnya dengan gerakan lamban, membuat bulu kuduk Taehyung meremang. "Ini celana favorite ku tau."

𝐀 𝐃𝐈𝐅𝐅𝐄𝐑𝐄𝐍𝐓 𝐖𝐀𝐘Onde as histórias ganham vida. Descobre agora