Karna bagi Taehyung; tak ada hal yang ia inginkan selain merubah kenyataan bahwa kehidupannya berubah sejak ia mengenal cinta. Oleh sebab itu, Taehyung akan bercerita disini, memperingati semua orang perihal cinta dan hati. Karna jika keduanya ditem...
Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
—
—
—
—
—
—
—
—
—
"Tae...."
Jungkook menepuk pelan pundak sahabatnya yang masih terlelap itu. Sudah jam sepuluh pagi—dan Taehyung masih asik bergelung di selimutnya. Memang, sih, tadi malam mereka tidur hampir pagi sebab ngobrol ngalur ngidul sembari mendengarkan musik.
"Eung—" Taehyung menggerung malas saat dirasa selimutnya ditarik. Ulah Jungkook demi membangunkan sahabatnya itu. Sebenarnya sih, Jungkook juga tak tega. Tapi mengingat jadwalnya sekarang untuk nge gym, ia lebih tak tega lagi untuk meninggalkan Taehyung seorang diri di Apartemen.
"Ayoooo, bangun. Udah jam sepuluh pagi ini, Tae." Dengan menggoyangkan badan sahabatnya, Jungkook terus berbisik lirih di telinga Taehyung. Berharap jika mood sahabatnya tak buruk jika dibangunkan paksa seperti ini.
Taehyung mengerjap, sedikit kaget juga mendengar ucapan Jungkook yang memberitahunya bawah saat ini sudah jam sepuluh. "Huh? Jam sepuluh?" Suara Taehyung yang khas bangun tidur malah membuat Jungkook gemas. Matanya yang menyipit dengan rambut acak-acakan membuat tangan Jungkook tak tahan untuk merapikannya.
"Iya, ini udah jam sepuluh, baby. Ayo, cuci muka sama sikat gigi terus sarapan dulu." Jemari Jungkook masih asik merapikan helai rambut Taehyung sementara empunya terduduk dan melamun—mencoba mengumpulkan seluruh kesadarannya.
Taehyung melirik Jungkook yang sudah rapi lalu mengernyitkan keningnya bingung, "Kamu mau pergi kemana?"
"Nge-gym. Kan aku udah bilang tadi malem kalau hari ini jadwal aku nge-gym. Kamu mau ikut?"
Taehyung menggeleng, sedikit manyun. "Gak mau ikut!"
"Ikut aja, emang kamu berani sendirian di Apartemen? Aku gak lama kok. Janji, gak aku cuekin lagi nanti." Pujuk Jungkook saat sahabatnya itu kini bersedekap kearahnya. Enggan ikut walau Jungkook setengah memaksa.
"Gak mau, Jungkook. Lagian hari ini Yoongi Hyung ngajak aku main ke Apartemennya sama Jimin. Kan kamu diajak juga—pasti lupa." Ujar Taehyung sambil mendelik sebal sebab pasti sahabatnya itu lupa.
Jungkook nyengir, sedikit merasa bersalah. "Iya, nanti aku antar kamu ke Apartemen Yoongi sama Jimin. Tapi aku nyusul. Mungkin sekitar jam dua aku selesai nge-gym."
Taehyung menghela napas, "Kamu mah kebiasaan suka lupa. Aku gak jamin ya kalau Yoongi Hyung gak ngambek nanti."
"Iya, baby. Nanti aku yang telpon Yoongi Hyung kalau datengnya nyusul." Jungkook menarik lengan sahabatnya itu untuk segera bangkit. Menggiringnya ke kamar mandi. "Sekalian mandi ajalah, by. Nanti aku ambilin handukmu."
