Part 48

3.6K 331 54
                                    

"Mati kau.."

Krekk..

Kreekk..

"Sh*t!!" umpat Taehyung kala ia baru menyadari kalau pelurunya telah habis.

Disisi lain, namja tak dikenal itu sudah semakin dekat kearah Seokjin.

"Apa yang harus ku lakukan.." gumam Taehyung seraya melihat ke sekelilingnya. Tiba-tiba, sesuatu muncul didalam kepalanya.

Tanpa babibu Taehyung merogoh saku jaket yang ia pakai. Benak kecil nya baru saja menyadari ada sebuah pisau yang sempat ia sembunyikan disana.

CLAK!!

"Mati kau.." ucap Taehyung seraya memasang sunggingan andalannya. Pisau yang baru saja ia lempar berhasil menancap dileher pria tak dikenal itu dan membuatnya ambruk seketika.

Ketiga pasang mata yang lain membola dengan sempurna. Dari mana pisau itu berasal?

"Sh*t!! Gagal lagi?" umpat Sehun untuk yang kesekian kali nya.

Ia benar-benar terkepung sekarang. Berada didalam ruangan bersama tiga detektif handal sama saja menyerahkan diri pada jalan kematian. Mungkinkah Sehun harus menyerah sekarang?

"AKU TAU KAU MASIH BERSEMBUNYI DISANA!! KAU MAU KELUAR SENDIRI ATAU KAMI YANG MENGELUARKAN MU HAH?!!" teriak Jungkook dengan begitu lantang.

Tak ada jawaban. Sehun lebih memilih untuk bungkam dan tak menggubris. Hal itu jelas membuat Jungkook geram mengingat obsesi anak itu untuk menghabisi Sehun.

"KAU TAK MAU KELUAR HAH? KAJJA KELUAR BERSAMA-SAMA PENGECUT!! KELUAR ATAU DONGSAENG MU YANG KAMI TAHAN. SILAHKAN PILIH SEHUN-ah!!"

DEG

'Bagaimana bisa mereka mengetahui soal Beomgyu? Da-dan namaku? Bagaimana mungkin?'

"KU HITUNG SAMPAI TIGA. SATU!!"

Sehun bingung tentang apa yang harus ia lakukan sekarang. "Haruskah aku menyerahkan diri demi dongsaeng ku?"

"DUA!!"

"Tidak-tidak. Mereka hanya menggertak" yakin Sehun pada dirinya sendiri.

"AKU TAU DONGSAENG MU ADA DIGEDUNG INI. TI-

TRAKK!!

"Baiklah!! Baiklah aku menyerah. Tapi kumohon jangan sentuh dongsaeng ku. Dia tak tau apapun soal ini" mohon Sehun yang kali ini sudah berdiri dari tempat persembunyiannya seraya menjatuhkan seluruh senjatanya keatas lantai.

Sama seperti apa yang Sehun lakukan, ketiga detektif muda itu turut berdiri dan datanglah segerombol polisi dari arah pintu.

"ANGKAT TANGAN!! KALIAN SUDAH DIKEPUNG!!" teriak Hyungsik yang datang bersama anggotanya dan masih belum menyadari keberadaan Jimin.

Hyungsik menoleh kearah Hoseok. "Dimana putraku?"

"Di-disana" ucap Hoseok gugup seraya menunjuk kearah Jimin. Hyungsik yang masih menodongkan senjatanya itu mengikuti arah yang ditunjuk oleh Hoseok.

DEG

'Putraku..'

Batin pria paruh baya itu dengan begitu pilu. Hyungsik marah. Ia tak tahan lagi melihat pemandangan yang tejadi dihadapannya.

"CEPAT TANGKAP MEREKA SEMUA!!"

***

Ketika mentari sudah mulai muncul dari tempatnya, seorang pria tua terlihat tengah menuruni puluhan anak tangga dengan mengenakan pakaian tidurnya.

SyndromeWhere stories live. Discover now