Part 33

2.1K 270 7
                                    

"Kau pembohong!"

Jungkook tersudut. Sedang disisi lain Jimin terus melangkahkan kakinya untuk medekat.
"Andwe. Hyung hiks tidak bermaksud-

BUG!!

"SUDAH KUBILANG BERHENTI DITEMPATMU BRENGSEK!!"

Jimin tersungkur. Untuk kesekian kalinya ia mendapat pukulan seperti itu. Mungkin memang benar bahwa semua ini adalah salahnya. Dan Jimin tak tau apa yang harus ia lakukan sekarang.
"Aku tak pernah mempermasalahkan siapa kau dan dari mana kau berasal. Tapi coba kau pikir, siapa yang memulai ini semua hah?! Kau seharusnya mau mengakui kesalanmu hyung. Tapi apa kenyataannya? Kau benar-benar pengecut!!" ucap Jungkook seraya meninggalkan Jimin sendirian.

Dan pada akhirnya semua orang pergi. Meninggalkan Jimin dengan semua rasa bersalahnya. Seharusnya ia tak menutupi ini semua dari Yoongi. Jimin menyesal. Jimin ingin memperbaiki semuanya.

"Hyung..... Hiks Mianhae.." ucap nya lirih seraya berusaha untuk bangun.

" ucap nya lirih seraya berusaha untuk bangun

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Hiks.. Hiks.. Apa yang hiks harus ku lakukan sekarang.."

***

"Yoon.. Hei.. Bangun saeng.." ucap Seokjin seraya menepuk-nepuk pipi Yoongi pelan.

Drrt.. Drrt.. Drrt..

"Hyung ponsel siapa yang bergetar?" tanya Taehyung yang masih fokus dengan setirnya.

"Jamkkanman (tunggu sebentar)"
Seokjin mencoba melihat sekeliling. Getaran yang ia cari ternyata muncul dari saku celana Yoongi. Tangan putih itu mulai merogoh saku celana dongsaeng nya dan mengambil sebuah benda pipih dari sana.

'Halbeoji?' batin Seokjin bertanya-tanya. Digeserlah tombol hijau yang ada didalam layar itu. Tak butuh waktu lama, sebuah suara dingin terdengar dari seberang sana.

"Where are you boy?"

"Yo-yoongi se-" jawab Seokjin gugup.

"Who is this?" potong Sukhwan yang merasa bahwa itu bukan suara cucu nya.

***

Sebuah mobil hitam terlihat tengah berhenti didepan sebuah rumah sakit yang berada ditengah kota Seoul. Pintu itu terbuka, menampakkan empat orang namja yang satu diantaranya tengah tak sadarkan diri.

Tak lama setelah mereka turun, ada tiga orang perawat yang menyambut kedatangan mereka dengan membawa sebuah brankar.

"Permisi tuan, izinkan kami melakukan tugas kami." ucap seorang suster dengan sangat sopan. Ketiga namja itu mengangguk. Diletakkannya tubuh Yoongi diatas brankar dan mendorongnya menuju ruang ICU.

"Kalian tunggu disini dulu, biarkan uisa yang menangani pasien." ucap seorang suster ketika mereka tiba didepan ruang ICU. "Tolong berikan yang terbaik untuk hyung ku" ucap Taehyung dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Kedua pintu itu tertutup. Menenggelamkan tubuh ringkih Yoongi dari balik pintu.

SyndromeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant