Part 2

8.4K 713 15
                                    

Menempuh perjalanan selama hampir satu jam, disinilah Yoongi sekarang. Berhenti didepan sebuah gerbang yang menjulang tinggi.

Tin.. Tin..

Seketika gerbang itu terbuka. Menampakkan seorang bodiguard yang tengah berdiri disamping gerbang.

"Selamat siang tuan.." ucapnya seraya membungkukkan badan pada Yoongi.

Yoongi hanya mengangguk, dibawanya mobil itu masuk dan berhenti tepat dihalaman mansion besar itu. Tanpa sebuah perintah Yoongi turun. Ia masuk kedalam rumah tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Eoh sayang... Kau pulang? Kenapa baru pulang sekarang eoh?" ucap seorang wanita paruh baya yang menyambut kedatangannya.

Yoongi hanya memandang datar sambutan itu. "Ahjussi mana?"

Dahi Inna mengkerut. "Kenapa kau mencari ahjussi sayang? Kau tak merindukan ahjuma?"

"Aku ingin bicara penting dengan ahjussi. Ahjuma tolong panggilkan ahjussi ne.. Yoongi kekamar dulu.." segera saja, Yoongi berjalan naik kelantai atas dan masuk kedalam sebuah ruangan yang jarang sekali ia masukki. Merebahkan tubuhnya diatas sofa dan menerawang jauh keatas.

Jika kalian bertanya dimanakah Yoongi sekarang, jawabannya adalah ia tengah berada dirumah aslinya. Rumah peninggalan mendiang appa nya, Min Seungwon.

Min Seungwon, pemilik perusahaan besar Min Corp yang telah tewas terbunuh 6 tahun yang lalu. Saat itu, ia dan istrinya, Min Hyekyo, tengah mengahadiri sebuah pertemuan besar diperusahaannya. Tiba-tiba entah karna apa beberapa rombongan penjahat menyerang perusahaannya dan menewaskan seluruh orang yang ada disana. Sejak saat itulah, Yoongi memutuskan untuk menjadi seorang detektif meski kasus itu telah ditutup 3 tahun yang lalu.

Yoongi yang bertekad ingin menjadi seorang detektif akhirnya pergi dari rumahnya sendiri dan menitipkannya pada paman satu-satu nya, Min Donggun, adik dari Min Seungwon yang kini telah memegang kendali penuh pada perusahaan dan rumah milik Yoongi meski masih beratasnamakan dirinya.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

"MASUK!! PINTUNYA TAK KU KUNCI!!"

Cklek!

"Yoongi.."

Yoongi berdiri dari aksi rebahannya. Mata nya menatap lekat presensi seorang pria paruh baya yang kini tengah berdiri tepat dihadapan nya.

"Ahjussi duduklah. Ada yang ingin kutanyakan.."

Donggun mengangguk, ia duduk disisi ranjang dan menghadap pada Yoongi.

"Kenapa ahjussi membuka kasus itu lagi?" Tanya Yoongi to the point.

"Ahjussi ingin mengungkap kematian appa mu." ucap Donggun terang-terangan.

"Tapi apa ahjussi tak tau jika ini sangat beresiko?"

Sudut bibir Donggun terangkat setelah mendengar pertanyaan dari keponakan nya.

"Bukankah dulu kau sendiri yang bilang kau akan mengungkap kasus appa mu setelah kau menjadi seorang detektif? Nak.. Sekarang kau hanya perlu membuktikan ucapanmu dan balaslah kematian appa mu.." ucap Donggun meyakinkan.

Didalam lubuk hati Yoongi yang paling dalam ia ingin sekali mengungkap kasus ini. Namun disisi lain ia takut jika penjahat-penjahat itu menyerang keluarga dan teman-teman nya.

"Molla.." ucapnya lirih.

Donggun berdiri dan memegang bahu kiri Yoongi.
"Nak.. Jangan takut.. Masih ada ahjussi dan ahjuma disini.. Apapun jalan yang kau pilih kami akan selalu mendukungmu.."

SyndromeWhere stories live. Discover now