Part 34

2.1K 263 15
                                    

"Jadi bagaimana?" ucap Seokjin seraya melipat kedua tangannya didepan dada.

"Apana yang bagaimana?" ucap Yoongi tak mau kalah.

Seokjin berjalan mendekat kearah ranjang pesakitan itu. Dongsaeng nya yang tadi sempat tak sadarkan diri kini tengah duduk dan melipat kedua tangannya disana. "Apaaaaa.... Kau mau memaafkan eomma?"

Yoongi menggeleng "Aaaa-ndwe!"

"Yasudah kalau begitu eomma tinggal pulang" ucap Seokjin seraya membalikkan badan seolah ia ingin pergi dari ruangan itu.

"Eeeeee tunggu dulu!! Ne!! Ugi maapin!! Tapi Ugi macih malah ini!!"

Seokjin kembali menghadap kearah namja mungil nan menggemaskan itu. Kedua kaki jenjangnya dibawa mendekat mencoba untuk memangkas jarak diantara mereka berdua. "Utututu~ manisnya anak eomma inii~" ucap namja tampan itu seraya memainkan kedua pipi tembam milik sang dongsaeng.

"Aduuuhhhh!!! Yepasin eomma.. Cakit ih!!"

Tangan putih Seokjin beralih pada perut Yoongi. Digelitiki nya perut rata itu tanpa ada niatan untuk berhenti. "Ani. Eomma tak akan melepaskanmu hm.. Rasakan ini.. Rasakan.."

CKLEK!!

"Kami dataaaanggg!!!" teriak Jungkook dengan suara yang cukup menggelegar. Ia datang bersama Sukhwan dan saudara nya yang lain (kecuali Jimin). Sebenarnya maknae itu telah tiba disini bersama Hoseok sejak Chanyeol meninggalkan ruangan ICU dan memindahkan Yoongi ke kamar ini.

"Wuhhh kenyangnya~..." ucap Taehyung polos seraya menghamburkan tubuhnya diatas sofa bersama kedua hyung nya yang lain. Berbeda dengan mereka bertiga, Jungkook beserta Sukhwan lebih memilih untuk mendekat ke ranjang pesakitan Yoongi dan melihat dengan jelas tawa yang keluar dari bibir mungil itu.

"Hahaha!! Kuki haha!! Toyongin aduh!! hahaha!! Toyongin Ugi Kuki hahaha!!" ucap Yoongi mencoba untuk mencari pertolongan.

Jungkook tersenyum manis seraya menjumbulkan dua gigi kelinci yang ia miliki. Nampak nya kali ini Yoongi salah meminta bantuan karna Jungkook terlihat tertarik untuk menggelitiki nya juga. Tak butuh waktu lama, diserbu lah tubuh mungil Yoongi dengan gelitikan-gelitikan yang tak ada henti nya.

"Huaaa!!! Aboci hahaha!!! Toyongin Ugi aboci.. Haha ini hahah!! Ini menyakitkan!! Pelut Ugi keyam hahaha!!!"

Jungkook semakin gemas "Jadi Ugi meminta bantuan halbeoji hm? Rasakan ini.. Rasakan!"

"Abociiiiii!! Hahaha!! Aboci hahaha tenapa diam caja hahaha!!! Toyongin Ugi!! Hahaha!!"

"Hentikan nak" ucap Sukhwan kepada dua orang namja dihadapannya itu. Mendengar hal itu lantas membuat kedua namja beda usia itu menghentikan aksi jahilnya.

"Haaaahhhh... Haaahh.. Eomma kau jahat!! Kuki juga!! Ugi makin malah ini!! Lacakan nanti kemalahan Ugi. Untung ada aboci. Huh!! Aboci cini peyuk.." ucap Yoongi seraya merentangkan kedua tangannya kepada Sukhwan. Sukhwan mengerti isyarat itu. Ia melangkah maju dan memeluk erat tubuh ringkih cucu semata wayang nya. Bagaimana Yoongi kecil bisa begitu dekat dengan Sukhwan?

Flashback On

"Hyung dimana mereka?" ucap Jungkook pada hyung nya yang juga terlihat tengah kebingungan.

"Entahlah kook, hyung juga tak tau" ucap Hoseok seraya menggedikkan kedua bahu nya asal.

Jungkook mendengus kesal
"Hhhhhhft!! Kenapa tadi kita tak bertanya pada resepsionis? Dasar pabbo!"

Hoseok sama sekali tak menggubris gerutuan yang jungkook ucap kan. Namja pemilik senyum matahari itu terus mengedarkan pandangannya berharap semoga ia cepat menemukan apa yang ia cari. Cukup lama Hoseok mengedarkan pandangan hingga.. "Itu dia!!"

SyndromeWhere stories live. Discover now