Part 9

4.9K 519 6
                                    

Tap.. Tap.. Tap..

"Selamat pagiii!!! Apa kalian menungu-.."

Jungkook menghentikan langkahnya. Pandangannya tertuju pada semua kursi kosong yang biasanya akan banyak orang di jam-jam seperti ini.

"..ku? Dimana semua orang?" ucapnya seraya berjalan mendekat kearah meja makan. Ia melihat secarik kertas disana. Tangannya terulur dan membaca isi kertas itu.

"Aku dan yang lain ada digedung tua disudut kota. Ada panggilan mendadak, maafkan kami karna tak membangunkanmu. Tadi pak tua itu menelfon dan kami tak sempat membuat sarapan untuk mu. Jika kau sudah membaca surat ini segera menyusul lah. MYG"

"Kenapa tumben sekali Yoongi hyung tak mengajakku? Ada apa sebenarnya. Gedung tua? Untuk apa mereka kesana."

Jungkook bingung, ia terlihat berfikir sejenak sebelum namja pemilik gigi kelinci itu memutuskan untuk menyusul hyungdeul nya ke gedung tua disudut kota. Tanpa ia sadari, tangannya menjatuhkan secarik kertas itu disamping meja.

"Kenapa mereka tak menutup gerbang?" ucapnya saat melihat pintu gerbang mansion nya terbuka lebar tanpa ada seorang pun yang menjaganya.

Jungkook tak mau ambil pusing. Yang jelas sekarang ia harus menyusul hyungdeul nya dan meminta jatah makan dua kali lipat dari hari sebelumnya. Bagaimana bisa mereka meninggalkan namja seimut Jungkook? Ahh Jungkook rasa mereka harus diingatkan kembali bahwa Jungkook itu adalah seorang maknae disana.

Mobil hitam itu melesat pergi. Membawa seorang namja didalamnya dan mengarah pada sebuah gedung tua disudut kota.

Jungkook POV

Aku bangun kesiangan lagi hari ini. Entah mengapa mataku terasa berat sekali. Kulangkahkan kakiku turun menuruni anak tangga. Kukira hyungdeul sudah menungguku dimeja makan. Namun nihil, tak satupun dari mereka ada disana.

Aku berniat menunggu mereka turun dan berjalan mendekat kearah meja makan. Kulihat ada secarik kertas disana, kubuka surat itu.

"Aku dan yang lain ada digedung tua disudut kota. Ada panggilan mendadak, maafkan kami karna tak membangunkanmu. Tadi pak tua itu menelfon dan kami tak sempat membuat sarapan untuk mu. Jika kau sudah membaca surat ini segera menyusul lah. MYG"

Kenapa hyungdeul tak membangunkanku? Batinku dalam hati. Lalu apa yang harus kulakukan sekarang.
menyusul atau tetap menunggu dirumah?

Ah kurasa aku harus menyusul mereka dan meminta jatah makan dua kali lipat sebagai ganti ditinggalnya aku sendirian.

Mengambil keputusan antara menyusul atau tinggal dirumah itu adalah pilihan yang mudah. Aku berjalan kearah garasi. Hari ini aku ingin mengendarai mobilku sendiri. Jadi kuputuskan untuk membawanya pergi dari sini.

Tepat didepan gerbang aku melihat kejanggalan. Dimana semua penjaga? Kenapa pintu gerbang dibiarkan terbuka seperti itu? Masa bodo lah. Mungkin memang sengaja dibuat seperti itu.

Kubawa mobilku keluar dari halaman rumah dengan kecepatan normal. Dan sudah satu jam lamanya aku mengemudi hingga aku tiba disini. Tepat didepan gedung tua yang lama tak terpakai. Aku turun dari mobil. Hatiku masih bertanya-tanya kenapa hyungdeul bisa kesini? Bahkan jarang sekali ada orang yang mau datang kesini.

"Mungkin mereka ada didalam." monologku pada diriku sendiri.

Kubawa kakiku masuk kedalam dan menelisik seluruh ruangan yang menurutku sedikit 'aneh'. Mungkin ini dulunya adalah sebuah perusahaan besar yang kini sudah tak terpakai. Entahlah aku tak mau mempermasalahkan itu.

SyndromeМесто, где живут истории. Откройте их для себя