Part 7

5.8K 585 9
                                    

Disebuah kantor polisi yang namanya sudah terkenal diseluruh penjuru kota Seoul, tujuh orang namja terlihat tengah berjalan masuk dan menuju pada meja yang disana telah duduk seseorang dengan segala berkas-berkasnya.

"Selamat siang tuan.." ucap sang kepala detektif. Hyungsik mendongak "Eoh kalian sudah datang? Ayo ikuti aku."

Tujuh orang namja dan satu pria paruh baya, berjalan memasuki sebuah ruangan yang tidak sembarang orang boleh masuk kesana. Ruangan kusus untuk seorang Park Hyungsik dan ketujuh detektif muda itu.

"Silahkan duduk" ucap Hyungsik seraya menunjuk sofa panjang dihadapannya.

"Kenapa anda memanggil kami kesini?" tanya Seokjin pada intinya kala melihat semua orang telah duduk ditempatnya masing-masing. Hyngsik menoleh pada Yoongi.
"Kau belum memberi tau mereka yoon?"

"Sudah. Tapi hanya sebagian."

Flshback on

"Apa kau tau kenapa tuan Park Hyungsik memanggil kita untuk datang?"

Yoongi mengangguk. "Sebuah kasus pembunuhan besar."

"Pembunuhan?" ucap Namjoon bertanya-tanya. Tak ada jawaban. Yoongi hanya mengangguk seraya memasukkan beberapa potong roti jedalam mulutnya.

"Kau yakin kau sehat? Ini tugas besar yoon.." ucap Seokjin sedikit khawatir.

Yoongi memutar matanya malas. "Kita sudah penah menangani kasus pembunuhan sebelum ini. Jadi tak usah menghawatirkanku aku akan mengatasinya."

"Baiklah.."

Flashback off

"Jadi kasus siapa yang akan kita tangani kali ini?"

"Pembunuhan berantai digedung pertemuan milik perusahaan Min Corp."

Seokjin dan seluruh sahabatnya kecuali Yoongi hanya memanggut-manggutkan kepala seraya membentuk bibirnya seperti huruf O. Tiba-tiba Jungkook menghentikan aktifitasnya. Tunggu dulu! Min Corp? Perusahaan keluarga Yoongi? Yatuhan.

"Tunggu dulu pak!" ucap Jungkook yang mampu mengagetkan semua orang disana.

"Min Corp, apa maksudmu emm~... Perusahaan milik keluarga Yoongi hyung?"

Hyungsik tersenyum cerah. "Benar sekali nak."

"MWO?!!" ucap Seokjin, Namjoon, Hoseok, Taehyung dan Jimin secara bersamaan.

"Bagaimana bisa?" tanya Taehyung yang merasa masih bingung.

Hyungsik menoleh pada sang kepala detektif. "Kau sendiri atau aku yang menjelaskan?"

"Aku saja."

Mendengar ucapan itu, seluruh atensi terfokus pada Yoongi.
"6 tahun yang lalu, ketika umurku masih menginjak 15 tahun. Kedua orangtuaku tewas terbunuh saat menghadiri sebuah rapat penting diperusahaan. Aku tak percaya awalnya, namun melihat mayat kedua orang tuaku aku percaya bahwa mereka telah tiada. Aku dan seluruh kerabatku marah tentu saja, hingga pamanku memutuskan untuk melaporkan kasus ini. Namun entah karna pembunuhan ini direncanakan begitu bersih atau bagaimana, polisi tak mampu mengungkap dan kasus ini ditutup setelah 3 tahun kematian appa dan eommaku. Dan kali ini pamanku memutuskan kembali mengangkat kasus ini karna masih banyak tanda tanya dikepala kami."

"Apa kau siap mengungkap kasus ini yoon?" ucap Hyungsik yang mencoba untuk mencari kepastian.

Yoongi menghela nafas berat. "Aku siap. Aku dan teman-temanku akan mengungkap kasus ini hingga keakar masalahnya."

SyndromeWhere stories live. Discover now