🍀 Part 4 🍀

1.4K 194 16
                                    

Author POV

"Nanti kalau ketemu Mas Sonny, aku kabarin tante ya".

Laras menutup percakapannya dengan Arini. Sudah dua hari ia belum bertemu dengan Sonny bahkan mengirim pesan pun tidak.

we
"Jadi Mas Sonny ngga ada di rumahnya?". Tanya Risa yang memang berada di kamar Laras.

"Gak ada ternyata. Gue pikir dia emang disana trus udah gak mau ketemu sama gue".

"Coba aku tanya ke yang lain".

"Jangan,Sa".

"Kenapa?".

Laras terdiam. Pasalnya, ia belum memberitahu semua orang terkait laporan kesehatannya dan hubungannya dengan Sonny yang menggantung, "Palingan dia mau ngetest gue aja. Gue bakalan kangen gak, bakalan nyariin dia atau gak. Udah diemin aja". Senyum palsu di berikan Laras agar Risa tidak curiga. "Udah jam enam, lo harus masakin si kembar kan?".

"Untung kamu ingetin". Risa langsung bersiap-siap pergi.

Laras kembali menatap layar ponselnya, jari-jemarinya langsung mencari kontak Sonny.

"Angkat Sonn....". Gumamnya saat melakukan panggilan telepon.

Satu kali, dua kali, empat kali, bahkan panggilan ketujuhnya masih gagal. 

Diliriknya cincin yang melingkari jari manisnya, "Apa ini jawaban buat gue,Son?". Ia terdiam. Hal yang ia takutkan terjadi. Sonny menghilang tanpa kabar sedikit pun.

Semua mimpinya hancur begitu saja. Rencana tentang pernikahannya lenyap. Ia tidak memiliki harapan sedikit pun. Dirinya paham akan sifat Sonny. Pria itu tidak akan menghilang jika tidak ada masalah besar yang terjadi.

Hati Laras semakin tidak enak. Ia bingung harus melakukan apalagi karna Sonny benar-benar di luar jangkauannya saat ini.

Dan sekarang, tugasnya untuk berbicara dengan keluarganya. Laras tidak yakin bisa melakukannya, ia tidak sanggup melihat wajah sang Ayah. Ia tidak ingin Ayahnya sedih akibat kegagalan ini.

"Mbak Laras....".

"Iya,aku turun". Teriak Laras saat mendengar namanya di panggil.

Meski dirinya tidak lapar, namun ini kesempatan dirinya untuk berbicara dengan mereka setelah makan malam.

Sudah ada Risa disana. Menantu idaman bagi orangtua. Ya, sekarang Laras merasa iri dengan Risa yang nyaris menyentuh kata sempurna untuk seorang wanita.

"Makan yang banyak, nanti gaunnya kegedean lagi". Candanya.

"Nanti kalau makan banyak, gaunnya yang kesempitan". Balas Laras dengan tersenyum simpul.

"Ini buat Onty". Aira memberikan sebatang cokelat pada Laras, "tadi di sekolah lho bikinnya, Aira buatin khusus buat Onty".

"Makasiiih yaaa cantik".

"Sama-sama Onty...".

"Papa ngga di buatin juga?".

"Kata Mama, nanti Papa sakit gigi kalau kebanyakan makan cokelat".

"Bohong tuh Pa, Mama bilang itu cuma buat Aira,bukan Papa". Sela Kenzy.

Si kembar langsung melanjutkan makan mereka saat menatap wajah Mamanya yang berubah jadi galak.

Laras kembali pada pikirannya sendiri. Makanannya hanya ia acak-acak saja, setiap kali kena teguran sang Ayah, ia baru memakannya meski sedikit.

Sepertinya niat untuk berbicara pada keluarga ia urungkan. Ia tidak tega jika menghancurkan suasana malam ini.

Someday - DAY6 Where stories live. Discover now