part 47

2K 248 26
                                    

Author POV


"Bim...".

Jay yang baru saja melihat kedatangan Bima langsung datang menghampirinya. Namun, tanpa bisa di cegah. Bima langsung mencengkram kerah kemejanya dan melayangkan beberapa pukulan pada wajah dan juga perutnya.

"Bang Bima!!". Teriak Willy.

Willy dan Denny yang berniat ingin melerai keduanya segera di tahan oleh Sonny.

"Bisa babak belur Bang Jay". Ucap Denny yang semakin panik saat Bima begitu bernafsu memukuli Jay.

"Bima butuh itu. Jay butuh di hukum". Ucap Sonny.

Nafas Bima begitu tersengal-sengal saat ia menyudahi aksinya pada Jay yang sudah tidak melakukan perlawanan, "itu masih sebagian kecil kemarahan gue buat lo, adik ipar". Nafasnya begitu memburu. Di biarkannya saja Jay yang mulai bangkit berdiri.

"Dimana Risa?".

"lo masih nanya dimana dia? Lo lupa sama pilihan yang lo kasih itu?". Tangan kanan Bima mengepal begitu kuat, "Bahkan dia dateng ke dokter buat ngaborsi anak kalian".

Kalimat terakhir Bima membuat semuanya kaget. Termasuk Laras dan juga Papa yang datang menghampiri.

"Lo bohong kan,Bim?". Tanya Laras.

"kenapa gue harus bohong?". Bima begitu lekat memandangi Laras, "tapi, hal keji itu belum terjadi. Risa membatalkan niatnya di saat-saat terakhir".

Jay bisa bernafas dengan lega meski sedikit saja. Anak mereka masih selamat.

"saya kesini,mau ambil beberapa barang yang belum sempat di bawa". Pandangan Bima beralih pada Jerry.

"tapi lo harus denger cerita yang sebenarnya,Bim". Sela Sonny.

"gue dengerin, tapi gue ngga bisa ngebantu apa-apa setelahnya".

Bima pun menurut. Terlebih ada Jerry disini. Setidaknya ia harus memiliki sopan santun terhadap orang tua meski rasa kesalnya pada Jay begitu besar.

Laras dan Sonny memulai cerita itu. Jay lebih memilih diam, karna apa yang akan di ucapkannya akan sia-sia saja.

Keduanya mulai menceritakan segalanya pada Bima. Di awali dengan hasil foto-foto yang di kirimkan tante Merry pada salah satu anak buahnya. Lalu, penyelidikan di tempat percetakan pun di ceritakan begitu detail oleh Sonny. Dan klimaksnya, saat Jay mendatangi rumah dalang yang menjadi sumber kekacauan ini.

Bima bahkan melirik Jay begitu mengetahui Ibu Kandungnya sendiri yang merusak hubungan rumah tangganya dengan sengaja.

"jadi...dimana Risa? Please,Bim. Gue tahu dia marah sama kakak. Tapi, dia lagi hamil. Itu keponakan gue juga, keponakan kita,Bim". Kedua mata Laras mulai berkaca-kaca.

"Gue tetap ngga bisa ngasih tahu dimana dia sekarang. Itu permintaannya. Dan gue udah janji buat itu". Suara Bima mulai merendah. Ia sudah bisa mengontrol emosinya sekarang.

"persetan sama perjanjian kalian. Gue harus ketemu Risa".

"Gue ngga bisa bantu. Lo harus cari dia sendiri".

Laras melirik Sonny, berharap akan ada bantuan darinya untuk bernegosiasi dengan Bima.

Sonny hanya memberikan Laras isyarat dengan gelengan kepalanya. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertanya dimana Risa saat ini.

Kedua telapak tangan Jay mengusap wajahnya dengan kasar. Hatinya semakin tidak karuan. Terlebih Bima mengetahui keberadaan Risa namun menyembunyikannya.

Someday - DAY6 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang