Part 11

3K 384 38
                                    

Author POV

Bima menghirup udara dalam-dalam begitu mobil yang di kendarainya telah masuk ke dalam area perumahan yang terbilang elit di salah satu daerah jakarta.

Sesekali kepalanya menoleh, menatap Risa yang duduk di sampingnya. Wajah Risa kali ini tidak tenang, sama seperti dirinya.

"Yakin nih?". Tanya Bima sekali lagi.

"Udah masuk ke sini, masa kita pulang sih mas".

"Lo beneran takut,Bim?". Tanya Sonny yang duduk tepat di belakang kemudi.

"Ntar kalau lo liat si teteh, gak bakalan lo nanya kaya gitu lagi ke gue". Sahut Bima dengan agak kesal.

"Kayak-nya kita butuh bantuan pak Sugeng deh,Mas".

Kepala Bima mengangguk, ia segera membelokkan mobil ke kanan. Sebuah pos satpam yang cukup besar sudah terlihat dengan sangat jelas begitu lampu mobil menyoroti bangunannya.

Kaki bima menginjak pedal rem, ia segera membuka jendela kaca setengah bagian.

"Mang Ilham, Pak Sugeng-nya ada?". Risa sedikit memajukan badannya ke arah jendela yang ada di samping Bima.

"Neng Tasya, kemana aja neng? Ada, sebentar ya saya panggil dulu".

Mereka semua melirik satpam itu dari kaca jendela yang di buka.

Seorang pria setengah baya dengan postur tubuh yang cukup tinggi dan berisi datang menghampiri mobil mereka.

"Malam pak Sugeng". Sapa Risa begitu melihat pria yang di carinya.

"Malam neng, akhirnya ketemu lagi".

"Maaf pak kalau kurang sopan, saya gak bisa keluar dari mobil soalnya. Bapak bisa gak masuk ke dalam mobil? Ada yang mau saya bicarakan".

Sugeng segera masuk ke dalam mobil begitu Sonny membuka kan pintu dari dalam.

Tubuh Risa segera berbalik menghadap belakang. Di lihatnya pria yang sudah sangat lama tidak ia temui.

"pak Sugeng masih suka liatin rumah saya gak pak?". Tanyanya tanpa berbasa-basi lagi.

"Jelas neng, itu udah kewajiban saya sama temen-temen. Tapi kalau siang sih jarang saya liat, suka ada orang yang ngejagain dari luar pagar".

Bima dan Risa saling tatap tanda paham akan maksud dari ucapan pak Sugeng.

"Kalau malam begini, emangnya gak ada yang jagain pak?".

Pak Sugeng diam sejenak untuk berpikir, "dulu sih ada neng, tapi gak lama. Terakhir saya mergokin mereka sih, kaya lari ketakutan gitu. Bahkan sampe gerbang di biarin gitu aja tanpa di tutup lagi".

Bima tersenyum tipis. Pasti orang-orang suruhan om Heri sudah bertemu dengan teteh.

"Pak, kalau saya sama temen-temen minta bantuan pak Sugeng boleh gak? Ada barang yang tertinggal di dalam rumah, cuma saya yang bisa ambil. Tapi.....". Risa diam sejenak sebelum melanjutkan omongannya, "ya, pak Sugeng tahu sendiri kan? Gimana sikap Om saya".

"Neng jangan khawatir, nanti saya suruh beberapa orang buat jaga di depan. Ayah neng itu udah baik banget sama semua petugas keamanan disini. Jadi ya cuma ini yang bisa kami balas sekarang".

Senyum tipis menghiasi wajah Risa.

"Nanti pak Sugeng mau ikut ke dalam ya?".

"Iya neng, mau di ajak kenalan sama mbak-nya kan?".

Risa terkekeh pelan. Pak Sugeng memang beberapa kali di tampakkan oleh Teteh. Namun bukannya takut malah semakin penasaran. Ya, bagaimana pun juga itu sudah tugasnya menjaga lingkungan komplek. jangankan ketemu maling, ketemu makhluk halus sudah sangat biasa di alaminya.

Someday - DAY6 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang