part 41

2.6K 282 43
                                    

Author POV

Jari-jemarinya begitu cekatan saat merapihkan dasi yang sedang ia pasangkan pada kerah baju suaminya.

Hari ini, Jay menyambut pagi lebih awal dari biasanya. Tubuhnya telah terbalut dengan kemeja putih dan celana hitam yang sudah di setrika oleh Risa sebelumnya.

"Makin ganteng kan gue?".

Risa sama sekali tidak menanggapi hal itu. Ia masih sibuk memusatkan fokusnya pada dasi yang hampir selesai.

"Kegantengan mas nambah 0,01% pagi ini". Jawabnya setelah ia selesai pada pekerjaannya.

Kepala Jay menunduk, mendekatkan wajahnya pada wajah Risa, "kalau gue lulus nanti, lo kasih gue hadiah apa?".

Dilihatnya Risa yang berpikir untuk beberapa saat, tatapan istrinya itu begitu lekat kepadanya, "apapun yang mas mau".

"Termasuk kalau gue minta istri baru?".

Sontak saja, dengan refleks Risa memukul bahu Jay. Meninggalkan suaminya dalam diam.

Jay tertawa lepas. Wajah kesal Risa setidaknya bisa mengurangi rasa gugupnya pagi ini, "just kidding,Sa". Ucapnya. Kakinya melangkah mendekati Risa yang membereskan beberapa peralatan di meja Riasnya. kedua tangan Jay terulur untuk memeluk pinggang ramping Risa, "istri satu aja udah cukup,Sa". di berikannya kecupan ringan pada pipi istrinya.

"udah jam enam lewat dua puluh menit mas. Mau berangkat jam berapa?". tubuh Risa berbalik. Kini keduanya saling berhadapan kembali dengan Jay yang masih memeluk Risa.

"Berangkat sekarang. Doain ya".

kepala Risa mengangguk pelan. di kecupnya dengan lembut bibir Jay, "good luck".

setelah mengecek kembali barang bawaannya. Jay segera berangkat menuju kampus seorang diri. Hari ini adalah hari yang terpenting selama ia menjadi mahasiswa.

Selepas kepergian Jay, Risa kembali membereskan kamar dan akan bersiap-siap ke kampus meski hari ini tidak ada kelas.

Ia sudah menyiapkan beberapa barang yang akan di bawanya bersama Laras.

Sebuah buket bunga mawar dan juga buket yang berisi makanan ringan telah ia pesan kemarin. Laras juga sudah menyiapkan kado sendiri untuk Jay.

"Sa, lo berangkat jam berapa?".

Kepalanya menoleh saat mendapati Laras yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

"Jam 7an aja kali ya, kamu udah sarapan?".

"Belum sih, mau nyari makan di kampus aja niatnya".

"Kalau gitu aku mandi dulu. Nanti aku langsung ke bawah".

Laras menganggukkan kepalanya sebagai tanda persetujuan.

~

Sesampainya mereka di area kampus. Terlihat begitu banyak orang yang hadir disini. Sama dengan mereka, beberapa orang membawa bunga atau hadiah kecil pada tangan mereka.

"lo gak salah bawa hadiah kaya gitu buat abang lo?".

Keduanya menatap Willy dan Sonny yang baru saja datang.

Laras menyipitkan matanya, memandangi Willy dengan jengkel karna hadiahnya secara tidak langsung di ejek, "boneka ayam lucu kok. Emangnya lo, gak ada lucu-lucunya".

"Kapan sih lo berdua itu akur?". Sela Sonny.

"Kapan-kapan,Bang".

"Mas Bima sama Denny dimana?". Tanya Risa.

Someday - DAY6 Where stories live. Discover now