[26] I Love You 17+ ⛔

102 16 2
                                    

”Apa dulu kita bahagia?” tanya sinhe lagi, meskipun dia tahu pertanyaannya retoris.

Tapi jika memang tidak bisa mendapat cerita soal apa yang teljadi selama pernikahan mereka, Sinhe ingin tahu tentang perasaan Seungwoo.

molla..” Seungwoo akhirnya menjawab, setelah menimbang-nimbang apakah dia perlu menjelaskan apa yang terjadi di antara mereka sekarang.

Seungwoo bisa meraba bagaimana Sinhe begitu ingin mengetahui soal dirinya sendiri dan soal pernikahan mereka.

  Lidah Seungwoo sudah gatal untuk menyatakan pengakuan dosa. Dia ingin bersimpuh di pangkuan Sinhe,  meminta ampunannya atas semua hal yang terjadi pada Sinhe dan anak mereka.

Hanya saja, Seungwoo merasa waktunya belum tepat.

Tapi, memang tidak ada waktu yang tepat untuk berita buruk. Bagaimanapun Seungwoo menaburinya dengan kata-kata manis, permohonan ampun dan janji-janji masa depan, itu takkan mengubah masa lalu mereka.

Bagaimana cara mengatakan Aku menikah denganmu dengan niat untuk menceraikanmu. Aku memperlakukanmu begitu buruk sampai aku sendiri pun malu mengatakannya, tanpa membuatnya kehilangan Sinhe?

Seungwoo tahu semua kata-katanya bom waktu. Cepat atau lambat Sinhe akan mengingat apa yang terjadi dalam pernikahan mereka. Seungwoo tidak tahu mana yang lebih dulu akan diingat Sinhe. Namun, mengingat apa yang telah terjadi di antara mereka , Seungwoo tahu semuanya adalah kenangan buruk.

Seungwoo membawa Sinhe ke kaki gunung, jauh dari keluarganya. Mengizinkan Eunji datang, terang-terangan membiarkan Sinhe mengetahui bahwa Seungwoo membencinya.

Bahwa pernikahan mereka pasti akan berujung pada perceraian. Membuat hidup Sinhe seperti neraka.

Mengingat hal itu, kenapa Seungwoo harus heran dengan reaksi Sinhe ketika dia baru tersadar dari komanya?

Padahal sinhe bisa menikah dengan siapa saja, tapi Sinhe memilihnya. Seungwoo menyia-nyiakannya, seolah Sinhe-lah yang bersalah akan kegagalan Seungwoo memiliki Eunji.

Padahal sesungguhnya, Seungwoo tidak pernah punya kesempatan untuk memiliki Eunji.

Seungwoo terlalu sombong untuk mengakui hal itu.

Seungwoo mungkin menyelamatkan Sinhe pada masa orientasi sekolah tiga belas tahun yang lalu. Tapi itu tidak ada apa-apanya, karena kini Sinhe-lah yang menyelamatkan hidup Seungwoo.

Tanpa bisa menahan diri, Seungwoo mendekati Sinhe lalu mengecup bibir istrinya dengan lembut.

Sjnhe menoleh ke arah suaminya, matanya membulat nya heran oleh tingkah Seungwkk yang tiba-tiba. ”Wae?”

Seungwoo tersenyum samar. ”Tidak apa-apa.”

.....

  "Kau sedang apa?"

  Seungwoo mengangkat kepalanya dari layar pc, otomatis tersenyum Melihat Sinhe. Lalu bertanya, "sudah selesai makan?"

Sinhe mengangguk. Dia berdiri di ambang pintu ruang kerja Seungwoo.

Seungwoo menghabiskan makan malam lebih cepat dibanding Sinhe, lalu pamit ke ruang kerjanya karena ada beberapa pekerjaan yang harus dia kirimkan sebelum pukul delapan.

”Masuklah,” pinta Seungwoo.

Sinhe mendekati suaminya di belakang meja. Setelah Sinhe  berada di dekatnya, seungwoo menarik tangannya, mendudukkan Sinhe di pangkuan. Tanpa banyak bicara, Sinhe menurut.

Simple With You | ENDWhere stories live. Discover now