[9] Spesial Guest

82 35 2
                                    

Sinhe hanya bisa terpana ketika membuka pintu depan dan mendapati ada tiga orang di hadapannya. Dua lekaki dan seorang perempuan, mengenakan pakaian untuk naik gunung. Membawa tas caceer besar. Dandanan mereka seperti pendaki gunung.

"Kau istrinya Seungwoo, ya?" Si perempuan merentangkan tangan, dan secara refleks namun canggung Sinhe masuk ke dalam pelukannya. Tubuh Sinhe yang kecil terbenam dalam jaket dan tubuh perempuan tinggi itu. "Maaf ya, pas nikahan kemarin kami keluar kota semua, jadi kita baru ketemu sekarang"

Setelah melepaskan diri dari pelukan perempuan itu, sinhe menoleh ke dua lelaki yang datang bersamanya.

"Anyeoong haseo" sapa kedua pendaki gunung yang lelaki nyaris bersamaan. Yang satu bertubuh atletis dengan sorot mata ramah, dan satu lagi agak kurus dari yang tadi dan berkaca mata. Meski begitu tubuh mereka seperti sering gym. Layak idol kpop.

Sinhe mengamati wajah mereka satu persatu. "Kalian temannya Seungwoo?" Pantas seungwoo berbadan atletis toh teman lekaki nya semua bergitu.

Mereka tersenyum. Sambil mengangguk.

"Ngomong ngomong, kau memanggil apa ke Seungwoo?" Pria bertumbuh atletis merangkul Sinhe. Nada bicara nya terdengar penuh konspirasi.

"Eh.. " Sinhe tertaea jengah, bingung harus menjawab apa. Tapi sepertinya mereka bertiga memang ramah sekali. Setelah mendapt pelukan dari si perempuan, di rangkul oleh yang atletis, kini lelaki berkaca mata menepuk nepuk bahu Sinhe.

"Aku menyuruhnya memanggil namaku saja"

Mereka berempat menoleh ke sumber suara. Seungwoo keluar dari ruang kerja, tersenyum lebar sambil berjalan ke arah mereka. Keributan kembali terjadi. Ketiga tamu itu berlari dengan suara ribut, mungkin karena sepatu mereka yang berat bertemu lantai kayu. Mereka memasuki rumah dan mendekati Seungwoo, lalu sibuk melakukan semacam tos rumit.

Mau tidak mau Sinhe tersenyum melihat kerusuhan yang terjadi di depannya. Seungwoo tidak pernah berwajah sesenang itu. Bahkan saat Eunji datang tempo hari. Kali ini senyum di wajahnya lebih tulus.

"Memang nya Seungwoo belum bilang kami akan ke sini?" Tanya si perempuan sambil berbaik menatap Sinhe, seolah oleh dia baru ingat ada Sinhe.

"Sinhe, ini teman teman kuliahku waktu aku ikut pecinta alam, Lim nayoung " seungwoo mengangguk ke arah perempuan satu satunya "Kang seungsik", lelaki bertubuh atletis bermata ramah. "Dan Heo Chan" lelaki tinggi berkacamata.

"Seungwoo, kau keterlauan deh" heochan memukuli lengan Seungwoo dengan Gaya dibuat buat. "Masa baru di kenalin sekarang?"

"Iya nih, padahal aku berharap istrimu menyambut kami sambil bilang, 'oh, ini yang suka di ceritain suamiku'" cibir nayoung sambil melepas topi rajut nya.

Seungwoo tertawa. "Bagian mana yang harus kuceritakan padanya? Bahwa kita adalah pecinta alam menyedihkan yang jarang naik gunung? Dan kalian masih bertingkah seperti mahasiswa tingkat satu meskipun hampir semuanya sudah kepala tiga?"

"Seungwoo, bagaimana kalau kau ajak mereka duduk dulu sementara aku membuatkan minuman?"

...

"Kenapa kalian tidak bilang akan ke sini?" Tanya seungwoo sambil menarug mug berisi air teh, sementara yang lain, temasuk Sinhe, memilih Herbal.

"Kami sudah bilang, kau saja yang tidak ingat." Jawab Heochan.

"Kapan?" Tanya seungwoo sambil menatap ke arah Nayoung yang sedang menyeruput air herbal hangat.

Tapi seungsik yang menyahut, "waktu itu kami sudah bilang akan datang, waktu kau bilang kau punya rumah di sini"

"Itu tiga tahun yang lalu" seunwgoo mendengus. Tapi melihatnya sekilas saja Sinhe tahu Seungwoo tidak sungguh sungguh kesal pada para Sahabatnya.

Simple With You | ENDWhere stories live. Discover now