[15] Pregnant?

107 30 0
                                    

Sinhe terbangun dari tidurnya.
Ada yang aneh dengan perut nya. Dia merasa mual. Dia berlari ke kamar mandi, berdiri di depan toilet dan memuntahkan sarapannya.

Ada apa denganku?

Menyadari dirinya kusut

Dia melanhkah gontai ke ranjang lalu berbaring. Menatap langit langit. Tapi dia merasa tak nyaman.

Lalu memutuskan untuk memuat teh hangat.

"Ish, biasa nya aku suka sekali dengan teh hangat. Namun sekarang, kenapa aku mual meminumnya?"

Akhirnya dia mengambil air putih dan meneguknya pelan.

Mual di perutnya semakin dan menjalar menjadi rasa pegal di pinggangnya.

Dia ingin sekali makan yang Masam seperti Jeruk .

....

Sinhe ingin cepat sampai di Seuweden hills.
Dia baru saja melakukan perjalanan ke pusat kota. Untuk membeli sesuatu.

Sesampainya Di Seuweden hills, sinhe memakirkan mobil di garasi. Mobil seungwoo sudah ada di tempatnya.

Dia memeluk tas erat erat., lalu berjingkat memasuki rumah, terus sampai ke kamar.

Huftt

Dia merasa lega tidak menemukan Seungwoo di sana.

Dengan hati hati dia mengeluarkan isi plastik itu. Dia membaca label kemasan sebentar. Setelah paham, dia mengeluarkan stik yaitu tespek. Sinhe mengikuti instruksi yang sudah di bacanya, lalu menunggu beberapa menit untuk mengetahui hasilnya.

Detik detik yang berlalu terasa seperti detik paling lama dalam hidup nya.

Tangan sinhe uang memegang stik tiba tiba menegang begitu sebuah tanda samar muncul, lama kelamaan semakin jelas.

"Aku ha.." sinhe mendekap mulut sendiri. Menahan pekikan yang hampir keluar.

Tok tok tok .

Pintu toilet diketuk tiga kali.

....

Sinhe membuka pintu toilet. Melihat Seungwoo , melewatinya dengan terburu buru sampai bahu Seungwoo tersenggol keras.

Seungwoo heran , Wajah Sinhe pucat seperti habis melihat hantu.

Seungwoo melongok ke toilet.
Tak ada yang salah, semua terlihat normal.

Keanehan berlangsung sampai malan malam. Sinhe yang biasanya memulai percakapan kini hanya suara sendok dan sumpit beradu.

Seungwoo tertegun. Kenapa dia harus menunggu Sinhe yang melakukan sesuatu? Kenapa Sinhe yang harus membuat Seungwoo merasa seperti di rumah, sedangkan Seungwoo membuat Sinhe merasa seperti berada di neraka?

Kini seungwoo mendapati bahwa obrolan sepele yang selama ini tidak pernah di harapkan, jadi salah satu yang ingin dia dengar.

"Makanmu sedikit sekali" komentar Seungwoo, berharap dapat memancing Sinhe bercerita.

"Ya" sinhe menjawab pendek. Membawa Bekas makannya ke air keran dan menaruhnya ke rak piring.

Lalu tanpa bicara dia berjalan menuju tangga, meninggalkan Seungwoo.

Seungwoo menghela nafas, kembali menyakinkan dirinya sendiri bahwa dia pantas di perlakukan seperti ini. Dia tidak menyalahkan Sinhe sedikit pun.

....

Dreet dreett dreet

Saat sinhe mengangkat telepon, suara Eomma nya yang riang langsung menyapanya. "Halo, Sinhe. Apa kabar?"

"Baik, eomma"

"Seungwoo apa kabar? Resornya gimana? Kapan Eomma bisa mulai menginap di sana?"

Sinhe tertawa kering.

"Seungwoo baik. Resor masih lama dong, mungkin pertengahan tahun depan"

Lagi pula Sinhe tak ingin membuat Eomma khawatir.

"Kalian sehat sehat semua?"

Aku hamil, ma...."sehat semua. Eomma sehat?"

"Eomma dan Appa berencana Harvard minggu depan. Kan adik mu mau wisuda"

"Wah, asyik dong. Oleh oleh baut aku harus banyak ya..."

"Sayang ya Sinhe sudah menikah, jadi harus urus suami. Ya udah. Nanti kapan kapan sekeluarga liburan bareng ya" kata Eomma dengan nada menghibur.

"Nanti di sambung lagi ya. Eomma sudah mengantuk. Salam aja buat Seungwoo"

Sinhe menghela nafas. "Iya ma. Nanti aku sampaikan ke Seungwoo"

Sinhe menaruh ponsel nya di nakas, lalu membaringkan diri, memandang langit langit dengan tatapan kosong.

.....

Begitu masuk ke kamar, Seungwoo agak kecewa menyadari Sinhe tak ada di sana. Sayang sekali padahal Seungwoo ingin mengajaknya ke Jeonju.

Mumpung saat ini Seungwoo sedang luang. Besok dia kembali sibuk.

Dia hanya melihat koper tergeletak berlapis kain yang di tutupinya separuh terbuka. Seungwoo melihatnya beberapa saat, semakin lama dia semakin penasaran dengan isi nya.

Mendadak dia ingin tau, perempuan macam apa yang dinikahinya. Apa yang dia simpan?

Seungwoo tersenyum. Hatinya menghangat hanya menyadari Sinhe Istrinya. Untuk sekali hidupnya terada benar.

Ketika Seungwoo mengambil kotak kain itu dan membukanya, senyumnya makin melebar menyadari isi kotak itu tepat seperti yang dia pikirkan.

Karcis, tiket Disneyland, kertas kertas, tiket pesawat, tiket bioskop. Setumpuk foto terlihat diikat karet. Seungwoo membuka ikatannya, lalu melihat foto itu satu persatu.

Dibelakang nya terdapat tanggal foto itu di ambil, beserta nama nama orang yang ada di foto. Seungwoo tersenyum, sesekali melihat ke balik foto, hanya sekedar ingin tahu kapan dan siapa mereka.

Ketika hampir sampai di tengah tumpukan , tangan Seingwoo membeku melihat Foto yang sangat familier.

Dengan dada berdebar dia membalikannya, membaca tulisan di belakang nya

Han Seungwoo. 15/06/2006

Simple With You | ENDWhere stories live. Discover now