ENAM

589 84 69
                                    

Sojung bersama dua temannya berpisah di depan kelas. Dia bilang bahwa dia akan menemui Seokjin di kelasnya dulu, untuk mengembalikan kartu member perpustakaan laki-laki itu.

Chungha yang senang sekali membual berkata, "jangan sampai salah tingkah di depan Kak Seokjin, ya?"

"Aku tidak akan salah tingkah. Lagi pula aku hanya akan mengembalikan kartunya," balas Sojung.

"Yasudah sana. Cepat, sebelum Kak Seokjin pergi bersama Jackson dan temannya yang lain," timpal Nayeon.

Sojung mengangguk, kemudian pergi dan melambaikan tangan pada dua sahabatnya.

Begitu dia sampai di fakultas kedokteran, dia mengedarkan pandangannya mencari sosok Seokjin.

Tidak ketemu, sampai akhirnya dia memutuskan untuk menghampiri sekumpulan mahasiswa laki-laki yang berdiri di depan kelas.

"Permisi," kata Sojung, "perkenalkan namaku Sojung, dari fakultas ilmu psikologi. Aku di sini mau mencari Kak Seokjin. Apa dia ada di sini?"

Semua pandangan tiba-tiba tertuju pada Sojung. Bahkan ada pula mahasiswa yang kini berjalan menghampiri gadis itu.

Mahasiswa itu dengan lekat menatap setiap lekukan tubuh Sojung, membuat gadis itu tiba-tiba merinding ketakutan. Apalagi perihal tangan mahasiswa itu yang hampir menyentuh bahunya kalau saja Sojung tak segera menghindar.

"Ouch ... santai saja, Honey," kata mahasiswa itu.

Mahasiswa itu perlahan mengulurkan tangannya, seakan memberi isyarat untuk Sojung segera menjabat tangannya. "Perkenalkan, aku Seungwoo. Mahasiswa fakultas kedokteran, yang tahun lalu mewakili universitas mengikuti seminar di Australia."

Sojung diam tanpa punya niat untuk menjabat tangan laki-laki itu. Dia pikir, sombong sekali kakak tingkatnya yang satu ini.

Tapi Sojung dikejutkan oleh tangan yang tiba-tiba menjabat tangan laki-laki itu. "Aku Jackson, mahasiswa fakultas kedokteran yang pernah menerima piagam penghargaan langsung dari kepala daerah."

Sojung terpaku menatap Jackson, sampai dia merasa ada yang menarik tangannya, dan memberinya kode untuk segera pergi dari tempat ini ... dan orang yang dimaksud adalah Seokjin, mantan kekasihnya.

Sojung membiarkan Seokjin menarik tangannya, dan membawanya ke area belakang kampus.

Setelah itu Seokjin melepaskan genggamannya dari tangan Sojung, dan berjalan sedikit lebih ke depan. "Kau salah tadi datang ke tempat itu."

Sojung bingung. "Salah?"

"Iya," jawab Seokjin tanpa berniat untuk memutar badannya menatap Sojung, "hanya orang yang mau cari masalah, yang berani datang ke situ."

"Kalau begitu, kenapa tadi kau tiba-tiba datang bersama Jackson?"

Seokjin terkekeh. "Tentu saja karena kami berdua melihatmu ada di tempat tadi," kata Seokjin yang kini berakhir memutar tubuhnya dan menatap Sojung, "lagi pula ada perlu apa kau datang ke fakultas kami?"

"Oh ... hampir saja aku lupa," kata Sojung sembari mengulurkan tangan memberikan kartu pada Seokjin, "aku ke sini untuk mengembalikan kartu member perpustakaanmu."

Seokjin berjalan mendekat, kemudian mengambil kartu itu. "Kenapa bisa ada padamu?"

"Penjaga perpustakaan menyuruhku untuk mengembalikan kartu ini padamu."

"Kenapa harus dititipkan? Besok 'kan aku bisa ambil sendiri ke sana," kata Seokjin.

Sojung mengangkat bahu tak acuh. "Aku sudah bilang begitu. Tapi penjaga perpustakaan tidak setuju."

Rindu; SowjinWhere stories live. Discover now