Bonchap: Baby and The Ending Story

695 50 29
                                    

Beberapa minggu setelah kepergian Seokjin, Sojung merasakan perutnya mengalami kontraksi. Tapi saat sampai di rumah sakit, Dokter bilang bahwa saat kemarin adalah bukan waktunya Sojung untuk melahirkan.

Kemarin Dokter bilang, "Ini masih pembukaan dua. Ibu bisa kembali lagi saat Ibu mengalami rasa mulas yang lebih sering lagi."

Sekarang, hari ini; dua hari setelah kepergiannya ke rumah sakit untuk menemui Dokter dengan ditemani Lacey, Sojung kembali mengalami rasa mulas pada perutnya.

"Lacey, bantu Merry!" teriak Sojung dari dalam kamar memanggil Lacey.

Begitu Lacey membuka pintu kamar Sojung, matanya membulat tanda terkejut. "Merry mau melahirkan?"

"Tidak tahu, tapi perut Merry sakit sekali," ujar Sojung.

"Biar Lacey kabari Opah dulu, ya? Merry tunggu di sini."

Lacey berlari keluar menuju kamarnya, mengambil ponselnya dan menghubungi kakeknya; orang tua Seokjin. Beberapa saat berbicara di telfon, setelahnya Lacey langsung kembali lagi ke kamar Sojung, menjalankan perintah kakeknya.

Dia memesan taksi online, kemudian segera membantu Sojung untuk naik taksi tersebut ketika mobilnya sudah sampai. Ana dan Erick juga ikut mengambil tempat duduk, mereka kebingungan, tapi juga kelihatan kasihan melihat kondisi ibunya sekarang. Peluh keringat menyebar luas di dahi Sojung.

"Merry kenapa?" tanya Erick pada Lacey.

"Merry mau melahirkan adik bayi. Erick bantu doakan, ya? Supaya Merry dan adik bayi selamat," ujar Lacey.

"Iya, Erick akan doakan," balas Erick menurut. Dia lantas memanggil Ana, dan mengajak Ana untuk turut berdoa demi ibu dan adik bayi mereka. "Ana, ayo kita berdoa."

Ana mengangguk-angguk. "Iya-iya. Ayo kita berdoa."

๑🔹๑

Ayah, Ibu Seokjin dan Yena berlari-lari menuju ruang persalinan. Mereka begitu khawatir, apalagi ada Ana dan Erick yang ikut dibawa ke rumah sakit.

"Bagaimana?" tanya Ibu Seokjin pada Lacey.

Lacey kemudian bilang, "Merry belum bisa melahirkan. Masih harus menunggu sebentar lagi. Pembukaannya belum sempurna."

"Lalu Merry sekarang ada di mana?" timpal tanya Yena.

"Di dalam, ditemani perawat. Aku di sini menemani Ana dan Erick, karena mereka tidak diizinkan masuk," jawab Lacey.

Ibu Seokjin dan Yena langsung saja masuk ke dalam ruangan. Sementara Ayah Seokjin turut membantu Lacey menemani Erick dan Ana.

Saat sampai di dalam, rupanya Sojung sudah mengharapkan kedatangan mereka. Wanita itu menangis. Karena proses melahirkan kali ini tidak selancar kemarin. Kali ini Sojung harus menunggu. Mungkin salah satu penyebabnya adalah Seokjin. Seokjin yang tak kunjung datang untuk menemani persalinan, padahal sang jabang bayi benar-benar berharap bahwa ayahnya akan ada saat pertama kali dia datang ke dunia.

"Seokjin belum juga datang ya, Bu?" tanya Sojung dengan pipi penuh linangan air mata.

"Tadi saat ayah hubungi, ponselnya tidak aktif. Tapi ayah sudah mengirim pesan padanya. Semoga dia sampai sebelum kau melahirkan, ya."

Ibu Seokjin membelai halus rambut Sojung, menenangkan dan meyakinkan menantunya bahwa tidak apa-apa kalau Seokjin tidak bisa datang sebelum waktunya melahirkan.

Rindu; SowjinOù les histoires vivent. Découvrez maintenant