SATU

1.3K 127 29
                                    

Sojung bersama dua temannya memutuskan untuk pergi ke kantin. Berhubung hari ini kelas sudah selesai, jadi mereka bisa bersantai-santai di kantin.

Sojung duduk dan menyebutkan pesanannya pada Nayeon. Pasalnya gadis bergigi kelinci itu menawarkan diri agar dia saja yang memesan makanan untuk mereka bertiga. "Aku mau es teh saja, deh," kata Sojung.

"Kalau aku jus jeruk. Tapi jangan terlalu asam, aku tidak suka," sambung Chungha setelah Sojung menyelesaikan ucapannya.

"Kalau begitu tunggu sebentar, ya?" Setelahnya Nayeon berjalan meninggalkan mereka.

Meninggalkan Sojung dan Chungha duduk di bangku berdua. Sojung mengeluarkan buku kecil dari dalam sling bagnya, kemudian tersenyum usai membaca buku itu.

"Itu pasti reminder yang ditulis Lacey, ya?" tebak Chungha setelah melihat wajah manis Sojung ketika tersenyum.

"Iya," jawab Sojung, "dia selalu menulis reminder dalam bukuku ini. Katanya biar bibinya ini selalu tersenyum."

"Kali ini apa yang dia tulis?" tanya Chungha ikut penasaran.

Sojung mulai membaca aksara yang tertera di bukunya. "Senyum Bibi Sojung itu manis, lebih manis dari pada gula-gula. Tidak percaya? Coba saja buktikan. Selamat tersenyum bibi!"

Chungha ikut gemas ketika Sojung menyelesaikan kalimatnya. "Ya ampun, aku jadi ingin menjadi dirimu. Kau beruntung sekali, Lacey sangat menyayangimu."

"Iya, kau benar. Aku beruntung punya keponakan seperti Lacey, berkat dia aku selalu bahagia."

Nayeon datang bersama nampan dengan membawa tiga gelas minuman yang berisi macam-macam. Mulai dari es teh, jus jeruk sampai minuman soda.

"Kalian membicarakan apa sih? Aku perhatikan dari tadi kalian terus tersenyum,"–Nayeon duduk meletakkan nampan yang dibawanya–"pasti karena laki-laki, ya?"

"Nayeon ... ini bukan karena laki-laki, kau tahu. Aku dan Sojung tadi sedang membicarakan Lacey," perjelas Chungha.

"Lacey? Keponakan Sojung maksudmu? Anak perempuan Kak Jessica?"

"Iya, keponakanku," jawab Sojung.

"Lacey kenapa? Dia sakit?" tanya Nayeon.

"Tidak ... dia tidak sakit," jawab Sojung, "hanya saja Lacey menulis reminder untukku hari ini. Lalu Chungha dibuat gemas karenanya hari ini."

"Oh, ya?"–Nayeon tersenyum antusias–"memangnya Lacey menulis apa hari ini?"

"Kata-kata manis untuk membuat bibinya tersenyum," jawab Chungha.

"Ya ampun, aku juga ingin seperti Sojung," ungkap Nayeon, "tapi sayangnya aku tidak punya keponakan. Kakakku 'kan belum belum menikah. Pacar saja dia tidak punya, apalagi calon istri."

"Kalau begitu kenapa tidak kau saja yang menikah? Kemudian setelah itu kau bisa mendapatkan anak," bual Chungha yang berhasil membuat Nayeon geram.

"Kau pikir menikah itu mudah? Dasar gila!" 

Sojung tak menahan senyumnya saat melihat Nayeon kesal karena bualan Chungha. "Sudah dong ... masa begitu saja marah? Chungha 'kan hanya bercanda."

Rindu; SowjinWhere stories live. Discover now