Part 52: ARRA

1.4K 60 2
                                    

🎵🎵 UNTUK PEREMPUAN YANG SEDANG DALAM PELUKAN

Play musiknya guys 👆

🌸🌸🌸

Ayo ramaikan dengan komentar dan jangan lupa bintang kecilnya. Biar aku makin semangat ngasih kejutan di cerita ini 😁😁


Selamat membaca 😊

Arkana menggeliatkan tubuhnya. Kedua tangannya terangkat dan dia melakukan peregangan singkat. Pelan-pelan dia membuka kedua matanya. Dia memperhatikan sekitar.

Arkana bangkit dari posisi tidurnya. Dia duduk di atas kasur tidur. Kondisinya yang masih setengah sadar mencoba menerka apa yang sudah terjadi semalam. Entah semuanya nampak memburam. Dia tidak mengingat betul apa yang sudah terjadi. Yang pasti badannya terasa nyeri.

Pelan-pelan Arkana bangkit dari posisi duduknya semula. Dia mematut di depan cermin dan meraba permukaan wajahnya yang penuh dengan luka. Arkana terdiam, mencoba mengingat lagi. Hingga ingatannya bertemu pada satu titik. Perkelahian hebat bersama papanya.

Ketukan pintu di kamarnya membuat pandangan Arkana beralih. "Siapa?" tanya Arkana dari dalam kamar.

"Bi Siah, Den. Mau anterin makan siang buat Den Arkana," balas Bi Siah di luar kamar Arkana.

"Makan siang?" Arkana bertanya heran ke dirinya sendiri. Dia melihat ke arah jendela. Di luar sana sudah nampak terang benderang.

"Shiittt, gue telat masuk sekolah. Gue harus siap-siap berangkat." Arkana kelabakan. Dia bergerak bingung sendiri. Dia mondar mandir di dalam kamar.

"Den..." Bi Siah masih memanggil di luar kamar Arkana.

"Masuk ajah Bi.." Arkana membalas. Dia berseru dari dalam kamar.

Bi Siah sudah muncul dari balik pintu. Dia sudah membawa nampan yang diatasnya sudah ada makanan dan minuman.

"Lho, Den Arkana mau sekolah?" tanya Bi Siah heran. Dia berjalan menuju meja yang ada di dalam kamar Arkana. Bi Siah meletakkan makan siang Arkana di sana.

"Iya Bi. Duh cewek gue bisa ngambek kalau gue nggak masuk sekolah lagi!" Arkana membalas. Dia bergerak cekatan, memakai seragam sekolahnya.

Bi Siah di dekat Arkana cekikikan. Karena hal ini Arkana melirik ke arah Bi Siah. "Kenapa ketawa Bi?" tanya Arkana. Dia lalu melanjutkan untuk merapikan rambutnya yang sangat berantakan. Dia tidak memedulikan betapa bau dirinya sekarang. Dia hanya ingin cepat ke sekolah.

"Den, sekarang udah jam dua siang. Emang Den Arkana nggak malu berangkat sekolah jam segini?"

"Jam Dua?" Arkana terlihat syok. Dia lalu melirik ke arah jam di dinding kamarnya. Dia baru menyadari hal ini.

"Kenapa Bi Siah nggak bangunin Arkana sih?"

"Nggak tega Den. Mana Den Arkana lelap banget tidurnya."

"Aisshhh..."

Arkana geram ke dirinya. Dia mengacak rambutnya yang berantakan dengan kasar. Di dekatnya Bi Siah cekikikan lagi. Arkana melirik tajam menatap ART nya itu. "Seneng banget Bi lihat orang menderita!" kata Arkana ke Bi Siah.

"Maaf Den. Nggak bermaksud ngetawain Den Arkana. Yaudah sekarang Den Arkana makan ya? Terus habis itu Den Arkana temuin Tuan Adhitama. Tadi beliau suruh Den Arkana kalau sudah bangun temuin beliau." Bi Siah menjelaskan.

After With You (Complete)Where stories live. Discover now