Part 21: Pacar Arkana dan Kedai Es Krim

1.8K 94 55
                                    

SELAMAT MALAM MINGGU

MAKASIH YANG SUDAH MENGIKUTI PERKEMBANGAN AFTER WITH YOU HINGGA KE TAHAP INI

JANGAN LUPA VOTE

JANGAN LUPA KOMEN

SELAMAT MEMBACA 😊



Cowok yang menolong Kirana masih memukul dengan membabi buta. Kirana sudah berusaha memisahkan. Bukan berarti dia membenarkan tindakan Farel kepadanya. Hanya saja dia takut. Jika sampai yang menolongnya saat ini, yaitu Reifansyah, akan terkena masalah besar.

Darah sudah keluar dari sudut bibir Farel. Reifansyah tidak memberikan jeda sedikitpun untuk Farel membalas. Farel semakin tersudut, hingga tubuhnya membentur tembok ruang kelas.

Kirana gemetar. Tadi saat berusaha menenangkan, hampir saja dia terkena pukulan Reifansyah. Kirana masih berusaha agar Reifansyah berhenti. Tetapi cowok itu seperti kesetanan, hanya peduli untuk melampiaskan kekesalannya.

Di bawah kungkungan Reifansyah, Farel meminta dengan sangat. Meminta agar Reifansyah berhenti. Cowok itu memeluk kaki Reifansyah. Meminta, memohon maaf. Reifansyah menyeringai. Dia benci mendengar suara memohon cowok itu. Tidak pantas cowok seperti Farel dikasihani.

"Gue di suruh orang Rei. Ini bukan atas kemauan gue." Farel menjelaskan dengan tergagap. Dia memegang kedua kaki Reifansyah. Memohon di antara kedua kaki Reifansyah. Kirana ternganga setelah mendengar penjelasan Farel. Walaupun entah, apakah itu benar atau hanya alibi cowok itu saja.

Reifansyah tidak percaya. Dia melepaskan kedua tangan Farel dari kakinya dengan kasar. Cowok itu terdorong ke belakang hingga membentur tembok.

"Gue serius Rei. Kalau lo nggak percaya, lo bisa lihat chat gue sama orang yang udah nyuruh gue." Farel menjelaskan kembali. Dia gemetar mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

Reifansyah menerima ponsel itu dengan gerakan kasar. Dia tidak sabar membaca kebenarannya. Kirana mendekat. Dia apalagi, lebih penasaran. Kirana dan Reifansyah menatap tidak percaya. Tiara lagi?

"Jadi Tiara?" Respom Reifansyah membaca chat Farel dan Tiara. Ponsel yang dalam genggaman Reifansyah hampir saja terlempar jika Kirana telat seperkian detik saja untuk mencegah. Kirana menggeleng. Mencegah perbuatan Reifansyah.

Reifansyah mengurungkan niatnya. Dia melempar ponsel itu ke arah Farel. Suara beberapa langkah kaki terdengar memasuki ruangan kelas. Mereka bertanya kompak, 'apa yang sudah terjadi?'.

Kirana menoleh. Ternyata dua dari tiga anggota kelompok PKN nya sudah datang kembali. Mereka membawa bingkisan dan sepertinya itu makanan.

Mereka menganga terkejut. Apalagi melihat Farel yang sudah babak belur. Mereka bertanya penasaran. Meski begitu, Kirana ataupun Reifansyah memilih diam. Hingga Reifansyah menarik Farel agar berdiri dan meminta maaf langsung ke Kirana, barulah mereka yang baru masuk ke ruang kelas paham. Sepertinya Farel melakukan kesalahan dan mungkin kesalahan besar. Tetap saja, mereka belum tahu, apa masalah sebenarnya?

Kirana memaafkan. Karena hanya ini yang dia bisa lakukan. Farel masih memohon, dia mengutarakan rasa penyesalannya. Kirana memang sudah memaafkan.Tapi Farel masih saja memohon.

"Aku udah maafin kamu. Tapi aku mohon, jangan sampai kamu mengulanginya lagi. Apalagi kalau sampai kamu diperalat sama orang dan nurut ajah buat melakukan hal yang kayak tadi."

"Iya, iya Kirana. Gue janji nggak akan mengulanginya lagi. Makasih udah mau maafin gue. Oh iya, buat tugas kelompok kita yang belum selesai, biarin sisanya gue yang kerjain. Lo nggak usah khawatir. Gue bakalan selesain tepat waktu dan gue kerjain semaksimal mungkin."

After With You (Complete)Where stories live. Discover now