Part 72: Hadiah Malam (End)

349 17 6
                                    

Siap-siap guys

Siapin hati kalian

Karena part ini penuh dengan kejutan

Siap membacanya?

Klik tanda bintang kecilnya dulu

Oh iya, jangan lupa tinggalkan komennya ya

Selamat membaca😊


Kirana menangis tersedu-sedu. Dia terus kepikiran dengan ucapan Rafa kemarin malam. Ini sungguh sangat mengganggunya. Kirana meraih ponselnya kembali. Dia menghubungi Arkana lagi dan lagi.

"Apa kamu emang nggak akan temuin aku lagi?"

"Aku kangen sama kamu, Ar."

"Maafin aku dulu memilih untuk menjauhi kamu. Padahal aku masih sayang sama kamu."

"Jangan hukum aku kayak gini. Aku nggak sekuat kamu, Ar."

Kirana semakin menangis. Rasanya begitu tersiksa. Dia benar-benar tidak fokus melakukan hal lainnya. Pikirannya penuh dengan Arkana.

"Kirana..." Panggil seseorang dari luar kamar Kirana. Panggilan ini membuat Kirana bergegas menghapus kesedihan dan jejak air matanya.

"Iya, Wa. Sebentar." Kirana berseru. Dia segera bercermin. Melihat kondisi wajahnya. Dia mengambil tisu. Menghapus sisa-sisa air matanya.

Kirana menarik napas panjang. Dia ingin terlihat baik-baik saja. Jangan sampai orang lain tahu kesedihannya. Apalagi ayahnya.

Kirana berjalan menuju pintu kamar. Dia membuka pintu kamar pelan. Sudah ada ayah dan uwanya di balik pintu.

Ayahnya Kirana tersenyum. Dia menyerahkan sesuatu. Sebuah kotak berwarna coklat. Kirana menerimanya dengan hati-hati.

"Ini apa, Yah?" tanya Kirana.

"Buka ajah dulu, Kirana." Uwanya Kirana menimpali.

Kirana membuka kotak itu. Kirana terbelalak, tidak percaya. Isi kotak itu dress yang begitu elegan berwarna biru muda dengan sedikit motif bunga di beberapa bagiannya.

"Dress nya bagus banget yah. Kirana suka. Makasih ya, Yah."

Hendra tersenyum. Kirana di depannya kegirangan dengan pemberiannya. Gadis itu menatap dengan berbinar.

"Itu kamu pake besok malam ya?"

"Pakai buat ke mana Wa?"

"Ke satu tempat. Pokoknya kamu dandan yang cantik. Ayah sama uwa kamu ini, mau ajak kamu makan di restoran yang mewah."

"Yah, Wa, kenapa makan ajah pake ke restoran mewah? Di rumah kan bisa? Biar Kirana sendiri yang masak."

"Udah kamu nurut ajah. Jarang-jarang lho kita makan di restoran mewah."

Kirana mengangguk seraya tersenyum. Dia menatap ayahnya, pria itu tersenyum dengan lebar.

***

Kirana menuruti kemauan ayah dan uwanya kemarin malam. Kirana merasa tidak nyaman dengan orang-orang di sekitarnya malam ini. Restoran yang dia datangi malam ini terlalu mewah. Seharusnya dia menikmati makan malam ini, tetapi pikirannya masih terganggu karena Arkana.

"Ayah ke ke toilet dulu ya?" ucap Hendra pelan dan terbata ke Kirana.

"Kirana temenin ya, Yah?" Kirana langsung berdiri. Dia segera menyudahi aktivitas makannya.

"Udah biar sama uwa ajah. Kamu lanjut makan ajah. Jangan kebanyakan melamun."

"Jangan lama-lama ya? Kirana nggak nyaman ditinggal sendirian."

After With You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang