Part 42: Kecupan Singkat Di Perpustakaan

1.3K 69 2
                                    

Jangan lupa vote, komen dan kalau suka cerita ini share ke teman-teman kalian 😊😊

Happy reading 😘




Menjadi pacar seorang Arkana Adhitama tidak ada satupun dalam daftar keinginannya. Bahkan dulu ketika anak remaja sesusianya sibuk membicarakan tentang pacaran dan galau berkelanjutan karena urusan percintaan, Kirana menganggap mereka hanya membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting. Tetapi ketika dia merasakannya langsung apa itu jatuh cinta, Kirana tidak ingin beranjak dari euforia perasannya saat ini.

Setidap sudut sekolah, jalanan yang mereka lalui, tempat makan favorit, danau dan rumah kayu, telah tertinggal jejak kenangan antara Arkana dan Kirana. Orang lain boleh menilai mereka tidak cocok ataupun pasangan yang aneh, tetapi Kirana pikir, ada yang salah dengan penilaian mereka.

Hubungan mereka terjalin sudah tiga puluh lima hari. Bagi mereka ini serasa baru terjalin baru kemarin sore. Sore ini, sebelum Arkana mengantarkan Kirana pulang ke rumah, Arkana akan membawa Kirana ke suatu tempat. Bukan danau ataupun rumah kayu.

Rumah dengan pelataran luasnya sudah Arkana dan Kirana masuki sore ini. Arkana bergerak cepat membukakan pintu mobil untuk Kirana. Beberapa orang yang bekerja untuk keluarga Adhitama melihat Arkana dan Kirana. Mereka tersenyum-senyum. Arkana menyapa mereka dengan ramah.

Kirana hanya ingin tertawa setiap kali mendengar berbagai penilaian buruk teman-temannya tentang Arkana. Ya, mereka bebas untuk menilai orang. Dan bagi Kirana, yang penting dia tidak menilai buruk Arkana seperti yang banyak murid di sekolah bilang. Kirana sudah melalui hari demi hari bersama Arkana. Dari hal itu Kirana semakin tahu, Arkana tidak seburuk yang orang lain pikirkan.

"Laura ke mana Ar?" tanya Kirana. Dia sudah duduk di sofa ruang tamu Arkana.

"Dia lagi kursus seni peran." Arkana menjawab. Kirana hanya mengangguk pelan menimpali jawaban Arkana tadi.

"Silakan diminum dulu Non." Bi Siah, ART di rumah Arkana datang. Dia sudah menyuguhkan minuman untuk Kirana.

"Makasih Bi." Kirana membalas.

"Gue ke kamar dulu ya ganti baju. Lo mau ikut?" ucap Arkana ke Kirana. Bi Siah yang masih di tengah-tengah mereka tergelak.

"Den Arkana nih, yang bener ajah Den." Bi Siah berkomentar.

"Kan siapa tahu Bi dia mau ikut." Arkana menimpali dengan bercanda.

Kirana hanya tertawa. Dia geleng-geleng kepala karena ulah Arkana barusan. "Yaudah sana Arkana!" ucap Kirana. Ini persis seperti usiran.

"Bi Siah pernah nemu ada tamu yang ngusir si pemilik rumah?" Arkana menyindir Kirana karena ucapan Kirana tadi.

"Nggak pernah nemu tuh Den." Bi Siah membalas.

"Nih cewek di depan gue ini Bi orangnya. Nggak sopan banget masa tuan rumah diusir?"

"Arkana, aku nggak usir kamu. Kan katanya kamu mau ganti baju. Yaudah sana! Emang itu ngusir ya Bi?" Kirana menoleh, menatap Bi Siah.

"Aduh, aduh bibi nggak mau ikut campur ah. Bibi undur diri dulu kalo gitu." Bi Siah undur diri. Dia terkekeh kecil. Melihat tingkah Arkana dan Kirana yang menurutnya sangat lucu. Berdebat hal yang seharusnya tidak layak diperdebatkan.

"Ikut ajah napa sih?"

"Ikut apaan sih?"

"Ke kamar gue. Gue mendadak lupa cara ganti baju yang baik dan benar itu gimana."

"Arkana!"

Mendapat ucapan tegas dari Kirana, Arkana berhenti menjaili Kirana. Arkana berlalu. Kirana menunggu di ruang tamu.

After With You (Complete)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ