Part 23: Perkelahian Hebat

1.7K 81 52
                                    

🎵🎵 Semusim-Marcell

HAI SEKALI LAGI AKU MINTA MAAF KARENA KETIDAKNYAMANANNYA

BUKAN TANPA ALASAN AKU REVISI CERITA INI

JADI AKU SANGAT BERTERIMA KASIH YANG MASIH MENGIKUTI CERITA AFTER WITH YOU

BAGAIMANA SEJAUH INI MEMBACA VERSI BARU AWY?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA

SELAMAT MEMBACA 😊

Kirana menghentikan langkahnya di dekat gerbang sekolah. Untung saja, dia segera menyadari bahwa ada yang kurang dari penampilannya hari ini. Ya, dasi sekolah tidak menggantung di lehernya. Kirana mengutuk kelupaannya. Dia segera berbalik badan. Takut jika sampai dipergoki dua guru yang sedang bertugas memeriksa kerapihan dan kelengkapan dalam berseragam murid-muridnya.

"Duh gimana dong?"
"Bisa-bisanya lupa pakai dasi sekolah!"
"Mana yang berjaga galak banget lagi gurunya!"

Kirana cemas. Dia melihat ke berbagai arah. Ternyata tidak ada yang senasib dengan dirinya. Kirana ingin sekali berani melakukan satu hal besar hari ini. Ya, dia akan menghindari dua guru yang sedang berjaga dan menghindari hukuman. Karena jujur, dia paling anti yang namanya terkena hukuman.

Belum selesai memutuskan dia harus pasrah menerima hukuman atau lari dari hukuman dengan cara yang dia sendiri bingung harus bagaimana, seorang murid perempuan mendekat. Udara pagi yang cukup sejuk menambah sejuk udara pagi yang Kirana rasakan kali ini. Doanya seperti langsung saja terkabul dalam hitungan detik. Murid perempuan itu memberikan bantuan tanpa diminta sekalipun.

"Udah cepet pakai! Nanti keburu dilihat Pak Zaky sama Bu Aya." Kata murid perempuan itu ke Kirana. Semula dia memberikan satu dasi sekolah miliknya. Kirana sendiri heran saat murid itu bilang dia memang membawa dua dasi ke sekolah.

"Makasih banyak ya. Nanti aku balikin." Kirana menjawab. Kedua tangannya sudah sigap memakai dasi sekolah yang murid perempuan itu berikan.

"Santai ajah. Gue duluan kalo gitu." Murid perempuan itu menepuk pelan pundak Kirana. Setelah itu dia berlalu.

Kirana bergerak cepat. Tidak butuh waktu hitungan menit. Dalam keadaan genting seperti sekarang, tangannya bisa diajak kerja sama. Kirana bisa bernapas lega. Setidaknya dia bisa lolos dari hukuman. Apalagi Pak Zaky dan Bu Aya adalah dua guru yang terkenal galak dan tegas di SMA Adhitama. Tidak main-main memberikan hukuman ke murid yang melanggar aturan. Termasuk dalam hal aturan berseragam sekolah.

***

Di tengah koridor sekolah, Kirana melihat murid perempuan yang semula sudah menolongnya. Kirana berjalan cepat, mendekati murid itu.

"Hei, bentar." Kirana berujar. Murid perempuan yang sudah menolongnya semula menghentikan langkah. Dia menoleh."Eh, lo. Kenapa?" tanya murid perempuan itu.

"Makasih ya buat tadi. Kalau nggak ada kamu, aku pasti udah kena hukuman."

"Santai ajah. Sebenernya lo salah orang tahu!"

Kirana mengernyitkan kening. Salah orang? Kirana bingung, kenapa bisa dia salah orang? Tapi dia yakin murid perempuan di hadapannya ini yang sudah menolongnya semula.

"Sini deh gue kasih tahu siapa yang sebenernya udah nolong lo!"

Kirana mengikuti langkah murid perempuan itu. Dia berjalan dari tengah koridor sekolah menuju ke tepi koridor. Murid perempuan di dekat Kirana melihat ke berbagai arah. Memastikan jika dia aman dan akan baik-baik saja bilang hal ini.

After With You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang