Seoul, Korea Selatan.
7/12/2019 — 12.26 ,-•Sabtu
Taehyung berjalan kearah pintu dan membuka pintu itu, disana ia melihat Jimin dan Hoseok yang bersembunyi di belakang Namjoon. Jimin terlihat membawa kantung plastik yang entah isinya apa, sedangkan Hoseok membantu membawa kantung plastik yang tidak bisa dibawa Jimin.
"Masuklah Hyung."
Namjoon sedikit berbalik menatap Jimin dan Hoseok lalu ia kembali menatap Taehyung, "Apa tidak apa apa? Sepertinya kau ada tamu—"
Taehyung menarik pelan lengan Namjoon, "Tak apa, mereka hanya berkunjung."
Namjoon menepuk kecil pundak Taehyung dan mengelus pelan surai Namja itu, ia menyuruh Jimin dan Hoseok untuk masuk. Jimin dan Hoseok masuk dan bersitatap dengan Jungkook dan Seokjin, mereka saling mengucapkan salam. Jimin melihat bungkus Cup Ramen disana, ia mendekat ke Taehyung dengan membawa salah satu kantung plastik ditangannya.
"Kau terlihat berantakan, bersihkan dirimu dulu sana." Jimin memberikan kantung yang berisi pakaian milik Taehyung pada sang empu.
"Terima kasih Hyung." Taehyung berjalan kearah toilet yang tersedia khusus di ruangan itu.
"Wah, aku tak menyangka bisa bertemu dengan Jungkook disini."
Jimin menoleh saat Hoseok berucap sedemikian, ia melihat raut kaget dari Jungkook yang terlihat menggemaskan. Pandangannya beralih pada Namjoon yang tengah mengganti bunga di atas nakas samping ranjang Yoongi, ia lalu mendekat dan menemukan bahwa tubuh Yoongi mulai kurus dan semakin pucat.
Ia berbisik ditelinga Yoongi, "Yoongi Hyung bogoshipda."
Jungkook tanpa sengaja melirik Jimin yang tengah berbisik ditelinga Yoongi, ia lalu mengalihkan pandangannya pada Hoseok yang masih mengagumi dirinya. "Hehe, aku tidak sepopuler itu."
"Jadi? Apa kalian tidak akan memperkenalkan diri?" Ujar Seokjin dengan senyum malaikatnya.
"Namaku Jung Hoseok, yang itu Kim Namjoon, dan disana Park Jimin." Jelasnya.
"Aku Jeon Seokjin dan ini adikku Jeon Jungkook." Seokjin dan Jungkook sedikit menundukkan dirinya sebentar pada Hoseok.
.
.
"Bagaimana keadaan Yoongi Hyung?"
Pertanyaan yang keluar dari mulut Jimin itu bertepatan dengan keluarnya Taehyung dari toilet. Ia mendekat pada Jimin dan memegang pundak temannya itu sebentar, lalu ia mendudukkan dirinya di sofa yang bersandingan dengan Jungkook. Rasanya kelu saat ia berusaha untuk mengatakan sesuatu, tenggorokannya terasa sangat kering.
"Yoongi Hyung pasti baik baik saja."
Jimin mendekat dan sedikit membungkukkan badannya pada Taehyung, "Bagaimana kata dokter?"
Tangan halus Jimin menyentuh surai Taehyung, "Tidak— t-tidak tahu."
"Jim."
Namjoon mendekat dan menarik lengan Jimin, ia menggeleng pelan pada Jimin. Memang Dokter tidak bisa memperkirakan apa yang terjadi pada Yoongi jika dia belum bangun sepenuhnya, bahkan hasil tes kondisi Yoongi belum benar benar keluar. Jimin tau ini sangat sulit untuk Taehyung, tapi sahabatnya itu harus bertahan.
"Kita hanya bisa berdo'a untuk sekarang, semoga Yoongi bisa cepat pulih, dan bisa kembali berkumpul dengan kita lagi." IQ Namjoon memang tak bisa diragukan lagi.
"Wah, Namjoon Hyung menjadi bijaksana sekali." Ujar Hoseok mencairkan suasana.
.
.
Seokjin tersenyum miring sambil menatap Jungkook dengan tajam. "Dan juga Kook ah, aku tadi melihat bungkus Cup Ramen instan di tempat sampah itu."
YOU ARE READING
DAYDREAM SYNDROM - Min Yoongi
FanfictionKetiga anak itu tidak pernah bisa yang dinamakan terpisah, mereka selalu menuntut satu sama lain untuk selalu bersama. Saah satu dari mereka, yang tertua adalah pemimpin, sebagai penopang dari uang lainnya. Lalu yang kedua dari mereka adalah pembata...
