[11] Daydream - For You 🗝️

198 25 1
                                    

Seoul, Korea Selatan.
3/12/2019 — 18.46 ,-Selasa

Taehyung masuk kedalam kamar Yoongi dengan Yoongi di gendongannya, ia menaruh Yoongi di ranjang itu. Lalu Taehyung memberikan beberapa macam pil dari resep dokter itu pada Yoongi, menyuruhnya meminum obat itu dengan halus, dengan harapan besar Yoongi mau meminumnya. Karena masih ada jiwa anak anak dalam tubuh Yoongi yang bisa muncul kapan saja.

"Baiklah Hyung, ku harap ini obat yang terakhir. Demammu sudah hampir hilang, tinggal mengakhiri Lil Space di tubuhmu." Taehyung mengambil segelas air.

"Minumlah Hyung."

Yoongi menggeleng, dan ia menatap memelas pada Taehyung. "Mau Kookie.."

Dahi Taehyung mengkerut, "Kookie? Kue? Cake? Boneka lain? Apa itu Kookie?" Gumam Taehyung.

Yoongi menggeleng, ia mengambil obat dan segelas air itu lalu meneguknya. "Aku lelah Tae, aku ingin tidur."

.
.

Taehyung mengangguk dan membiarkan Yoongi berbaring disana, Little Space nya sudah meringan. Ia membawa dirinya mengitari kamar Yoongi, dan ia berhenti di samping almari besar itu. Ia menatap sebuah gitar yang pernah ia mainkan untuk berduet dengan Yoongi, ia mengambilnya.

Taehyung menatap tubuh Yoongi yang sudah terlelap dengan deru nafas yang stabil, ia dengan perlahan keluar dari kamar Yoongi dengan membawa gitar itu. Ia menuju ke balkon, duduk di satu bangku, menyetel kembali gitar itu.

"Kookie?" Taehyung terus bergumam, "Jungkookie? Mungkin?" Terus berfikir.

Ia selesai dengan gitar itu, Taehyung mencoba beberapa cord yang masih ia hafal dengan benar. 'Scenery' yang ia buat dengan Yoongi, ia cover kembali pada malam itu. Bintang dan bulan menjadi saksi bisu suara indah Taehyung yang menggema.

'You Are The Cause—'

Tap

Itu adalah dering handphone Taehyung, telefon dari Seokjin. Tak menunggu lama, ia mengangkat panggilan itu. "Yeobuseyo, Seokjin Hyung?"

"Ah! Yeobuseyo Taehyung ah."

Taehyung mendengarkan suara Seokjin yang serak di sebrang sana, "Waeyo Hyung? Kau habis menangis?" Tanya Taehyung gusar.

"Ah? Aniya, kau tahu..Jungkook tadi bangun— Jungkook sudah sadar Tae."

Suara Seokjin terdengar sesegukan beberapa kali. "Ah jinjja? Apa keadaannya sudah membaik? Aku akan berkunjung besok dengan Yoongi Hyung."

"Keadaannya baik, kau akan berkunjung? Benarkah?"

"Ya Hyung, aku akan datang." Taehyung menaruh gitar yang tadi di pangkuannya ke samping tempat duduknya.

"Aku akan menunggu kalian! Datanglah!"

Semalam suntuk, Taehyung dan Seokjin melakukan panggilan itu. Seokjin yang pertama memutuskan panggilan karena Dokter menyuruhnya untuk berbicara tentang kondisi Jungkook, Taehyung bersandar pada punggung kursi. Ia tak mempunyai keinginan untuk kembali ke kamar atau tidur.

Ia menatap lekat gitar yang tadi ia sandarkan disebelahnya, ia memejamkan matanya kala angin malam menerpa. Ia mempunyai pemikiran dalam dirinya, tapi entah kapan, dia akan melakukannya. Tapi melakukan apa? Sungguh, Taehyung ingin melakukan banyak hal seperti dulu, dengan Yoonginya yang dulu. Dengan Yoongi dan 'dia'. Tunggu, siapa 'dia'?

"K-kookie?"

.
.

Pagi datang, embun hari itu bertebaran mengenai wajah Taehyung. Ah? Sepertinya Taehyung tertidur dengan terduduk di bangku itu semalaman, tapi tunggu dulu. Tubuhnya terbungkus selimut, ah, itu selimut Yoongi. Ia menyibakkan selimut itu perlahan dan berdiri, membawa masuk dirinya beserta selimut dan gitar yang tadi malam ia bawa.

DAYDREAM SYNDROM - Min Yoongi Where stories live. Discover now