Varian(si) Jembatan 25

29 23 7
                                    

Tok, tok, tok.

"Permisi, Pak."

"Pak?"

"Bapak Elang!"

Elang tersentak mendengar panggilan itu. Terlalu keras. Mengagetkan. "Indah, ada apa?"

"Sudah malam, Pak. Saya boleh pulang?"

Elang memijat pelipisnya pelan. Rupanya ia terlalu fokus sampai tidak sadar waktu.

Elang membuka laci mejanya, mengambil sebuah amplop lalu diberikan pada Indah.

"Gajimu kucairkan lebih cepat. Maaf, akhir-akhir ini tanpa sadar buat kamu lembur. Semoga nenekmu segera sehat dan bisa membelikan hadiah ulang tahun adikmu. "

Mata Indah berkaca-kaca, dan tersenyum penuh haru.

Meski tak pernah senyum dan terkesan dingin, Indah tahu kalau bosnya itu sangat baik hati.

Perhatian dan juga amplop sangat tebal ini bisa jadi salah satu buktinya.

Varian(si) XWhere stories live. Discover now