Cantik menatap sinis para orang tua yang datang ke sekolah untuk mengambil rapot anaknya.
Ganteng datang, ikut berdiri di samping Cantik. "Biasa saja dong lihatnya."
"Aku akan bunuh mereka."
"Memangnya mereka punya salah apa? Nanti anaknya jadi yatim piatu dong."
Tangan Cantik mengepal kuat. "Anak-anak itu punya orang tua, kenapa kita tidak?"
Ganteng memeluk cantik, mencoba tersenyum. Ia tahu adiknya hanya sedang kacau. "Kita memang tidak punya orang tua, tapi kita saling memiliki. Itu saja sudah cukup."
Cantik menangis. Walau ada Ganteng, tetap saja berbeda. Ia merindukan sosok orang tua yang hingga usia sebelas tahun tak pernah ia lihat wujudnya.
YOU ARE READING
Varian(si) X
Short StoryTidak berurutan. Dapat berdiri sendiri. .... Variansi X atau Varian si X, sama saja. Dalam beragam tema berbeda setiap harinya, selama 30 hari dalam ajang RAWS Festival kami akan menulis Dribble, Drabble atau Trabble. Dan ini si X versi saya.