Varian(si) Jembatan 19

41 24 17
                                    

Ganteng tak percaya dengan penglihatannya. Beberapa kali menggosok mata sosok itu masih ada, berdiri menatapnya dengan sorot mata tajam.

Ganteng tak menyangka, bos dari bosnya ternyata kakaknya sendiri yang telah lama terpisah.

"Hai, anak kedua Saja. Bagaimana kabar anak ketiga?"

Ganteng bersyukur saat seseorang datang memanggil kakaknya lagi untuk keluar.

Memanfaatkan keadaan, Ganteng mendekati meja kerja kakaknya. Di sana ada buku hitam ukuran A5 yang menarik perhatiannya.

Begitu melihat halaman pertama, Ganteng langsung tahu bahwa ini adalah pertemuan yang terlambat.

Doa dan harapannya selama ini ternyata tak berguna.

Ganteng merasa dadanya sesak seperti berada di bawah pohon saat malam hari.

Varian(si) XWhere stories live. Discover now