Varian(si) Jembatan 12

52 27 15
                                    

Elang menatap korbannya yang tergeletak tak berdaya.

Lubang-lubang yang ia buat mengakibatkan darah berceceran di mana-mana.

Menguarkan aroma amis yang menyengat, sungguh menusuk hidung.

Ia beralih menatap kedua tangannya yang juga dipenuhi darah, lalu terkekeh.

"Tanpa perintah,

tanpa paksaan,

tanpa larangan,

tanpa ada yang mengatur.

Aku bangga menjadi diriku sendiri."

Varian(si) XWhere stories live. Discover now